asperger – Blogging.co.id – Pusat Blog Artikel dan Informasi Indonesia http://blogging.co.id Pusat Artikel dan Informasi Indonesia Fri, 21 Apr 2017 06:37:29 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=4.7.4 Kenali Asperger Sindrom dan Gejalanya http://blogging.co.id/kenali-asperger-sindrom-dan-gejalanya Mon, 02 Jun 2014 09:50:36 +0000 http://blogging.co.id/?p=11026 Apa Itu Sindrom Asperger??
Sindrom asperger adalah sebuah bentuk autisme, yang merupakan cacat seumur hidup dan mempengaruhi bagaimana seseorang memproses informasi dan berhubungan dengan orang lain. Sebagian besar sindrom asperger adalah “cacat tersembunyi”.  Orang dengan kondisi ini, mengalami kesulitan ...]]>
Sindrom Asperger atau juga disebut gangguan Asperger , adalah jenis gangguan perkembangan pervasif. Kondisi ini melibatkan penundaan dalam perkembangan banyak keterampilan dasar, terutama kemampuan untuk bersosialisasi dengan orang lain, komunikasi dan menggunakan imajinasi. Sindrom Asperger mirip seperti yang ada pada ciri-ciri anak autis namun ada beberapa perbedaan penting.

Apa Itu Sindrom Asperger??

Sindrom asperger adalah sebuah bentuk autisme, yang merupakan cacat seumur hidup dan mempengaruhi bagaimana seseorang memproses informasi dan berhubungan dengan orang lain. Sebagian besar sindrom asperger adalah “cacat tersembunyi”.  Orang dengan kondisi ini, mengalami kesulitan dalam tiga bidang utama, seperti berikut :

  • komunikasi sosial
  • interaksi sosial
  • imajinasi sosial

Meskipun ada kesamaan dengan autisme, orang dengan sindrom Asperger biasanya hanya mengalami sedikit masalah berbicara. Namun memiliki fungsi otak dengan kecerdasan seperti orang normal  atau bahkan di atas rata-rata. Mereka biasanya tidak memiliki masalah kesulitan belajar yang menyertainya penderita autisme, tetapi mereka bisa diberikan pelajaran khusus. Hal ini seperti yang terjadi pada kelainan disleksia, dyspraxia atau kondisi lain seperti gangguan perhatian defisit.

Anak-anak dengan sindrom asperger biasanya tumbuh dengan keterampilan yang lebih baik daripada penderita autisme . Selain itu, anak-anak dengan sindrom asperger biasanya memiliki kecerdasan normal dan perkembangan bahasa mendekati normal, meskipun ada kemungkinan, akan mengembangkan masalah komunikasi ini ketika usia semakin tua .

Gejala Sindrom Asperger

Gejala umum sindrom asperger dapat terjadi bervariasi sesuai dengan tingkat keparahannya, seperti berikut ini :

  • Masalah keterampilan sosial

Anak-anak yang mengalami sindrom Asperger umumnya memiliki kesulitan berinteraksi dengan orang lain dan sering canggung dalam situasi sosial. Mereka biasanya kesulitan untuk berteman dengan mudah. Mereka mengalami kesulitan untuk berada dalam percakapan.

  • Perilaku berulang-ulang perilaku

Anak-anak dengan kondisi ini dapat mengembangkan hal aneh seperti gerakan berulang, misalnya  meremas-remas tangan atau jari memutar.

  • Keasyikan yang tidak biasa

Seorang anak dengan sindrom asperger dapat melakukan sesuatu hal sesuai keinginannya dan   menolak untuk mengubah. Seperti saat berpakaian dalam urutan tertentu.

  • Kesulitan komunikasi

Orang dengan sindrom asperger pada umumnya bagian matanya tidak melakukan kontak ketika berbicara. Mereka mungkin memiliki kesulitan  berekspresi, gerak tubuh dan memahami bahasa tubuh.

  • Terampil atau berbakat

Perbedaan cacat mental dan autis banyak terdapat pada anak-anak yang mengalami sindrom asperger. Pada umumnya mereka sangat berbakat atau terampil dalam bidang tertentu, seperti musik atau matematika.

Penyebab Sindrom Asperger

Penyebab pasti sindrom asperger belum dapat diketahui hingga saat ini. Namun pada beberapa kasus yang terjadi, sindrome ini cenderung dimiliki dalam keluarga yang menunjukkan kecenderungan untuk mengembangkan gangguan ini dan bisa diwariskan dari orangtua ke anak.

Sindrom Asperger ini telah diakui sebagai gangguan yang unik. Oleh karena itu, jumlah yang tepat dari gangguan tersebut masih belum bisa diketahui. Sementara itu perkitraan autisme,  untuk Amerika Serikat dan Kanada berkisar dari 1 dari setiap 250 anak-anak untuk dan biasanya pertama kali didiagnosis pada anak-anak antara usia 2 dan 6 tahun.

]]>