Upacara ngaben selalu memakai api, api yang dipakai ada dua jenis yaitu api konkret (api dalam arti sebenarnya) dan api abstrak (api yang berasal dari Puja Mantra Pendeta). Makna upacara ngaben adalah sebagai simbolis mengembalikan roh orang yang sudah meninggal tersebut ke tempat asalnya.
Upacara ngaben dilaksanakan oleh anggota keluarganya sebagai wujud rasa kasih sayang terhadap orang yang sudah meninggal tersebut. Upacara tersebut pun akan dilaksanakan dalam semarak karena adanya kepercayaan bahwa apabila kita menangisi kepergian orang yang sudah meninggal tersebut saat upacara ngaben, hal itu akan menghambat roh tersebut untuk menemukan Moksha.
Upacara ini tidak bisa dilangsungkan begitu saja ketika seseorang meninggal disebabkan oleh di Bali masih berlakunya sistem kasta. Apabila seseorang itu status sosialnya tinggi tentu 3 hari setelah orang tersebut meninggal bisa dilangsungkan upacara ngaben sedangkan apabila seseorang yang meninggal mempunyai kasta rendah, upacara ngaben akan diadakan secara massal dengan catatan jenazah akan dimakamkan terlebih dahulu. Selain itu upacara ngaben tidak bisa langsung dilakukan mengingat biaya yang dikeluarkan sangat banyak.
Proses upacara ngaben begitu banyak dan mempunyai filosofi tersendiri di setiap bagian upacaranya. Akan lebih jelas apabila anda membaca satu per satu tahapan yang ada saat upacara ngaben berlangsung :
Disini jenazah akan dimandikan di halaman rumah keluarga yang bersangkutan. Selain dimandikan, jenazah akan diberikan simbol-simbol yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi bagian tubuh yang tidak digunakan ke asalnya. Seperti bunga melati di kedua lubang hidung, belahan kaca yang ditaruh di atas mata, kemudian daun intaran di alis. Proses ini dalam upacara ngaben memberikan simbol ini pun ditujukan agar saat jenazah mengalami reinkarnasi anggota tubuhnya lengkap (tidak mengalami cacat).
Umat Hindu sangat percaya akan adanya kehidupan setelah kematian dan hukum karma. Tentunya apabila kita ingin kehidupan setelah kematian kita bersifat baik atau jika kalian percaya akan adanya surga, untuk dapat mencapai itu kita harus berusaha sebaik mungkin melakukan hal yang baik seperti selalu membahagiakan orang tua dan berbakti kepadanya.
Kajang adalah sebuah kertas yang nantinya akan diisi oleh aksara-aksara penuh kekuatan magis yang dilakukan oleh pemangku. Upacara ngajum kajang sendiri adalah upacara dimana nantinya semua anggota keluarga akan menekan kajang tersebut sebanyak 3 kali yang merupakan simbol dari keluarga merelakan kepergian orang tersebut dengan ikhlas sehingga roh jenazah dapat melangkah ke kehidupan selanjutnya dengan lancar.
Proses ini bertujuan menyucikan roh tersebut agar bisa menyatu dengan Tuhan yang merupakan tujuan utama upacara ngaben diadakan.
Upacara ini menggunakan media sesajen yang disusun di lesung batu kemudian bagian atasnya diisi oleh dua cabang pohon dadap yang dibentuk menjadi seperti gawang dan kemudian dibentangkan benang putih pada kedua cabang pohon itu. Setelah itu saat benang putih ini akan diputuskan oleh anggota keluarga dan pengusung jenazah sebelum keluar dari rumah. Hal ini dimaksudkan untuk memutuskan hubungan duniawi serta rasa cinta terhadap anggota keluarga agar roh dimudahkan dalam perjalanannya menuju Tuhan.
Parkiriman ngutang adalah proses dimana jenazah akan diarak berputar 3 kali di depan rumahnya kemudian 3 kali di perempatan/pertigaan desa dan terakhir 3 kali berputar di muka kuburan. Hal ini ada dalam bagian upacara ngaben karena sebagai simbol perpisahan jenazah terhadap keluarga dan lingkungan masyarakat tempat ia tinggal.
Jenazah akan dibaringkan dengan sesajen serta banten. Setelah pendeta membaca mantra-mantra magis barulah jenazah dibakar sampai hangus yang nanti sisa tulangnya akan digilas kemudian di rangkai di dalam buah kelapa gading.
Menghanyutkan abu jenazah bisa di laut ataupun sungai.
]]>Makna hari nyepi apabila dilihat dari kata ‘nyepi’ itu sendiri berarti sunyi atau senyap, dimana diharapkan saat hari raya tiba semua umat tidak melakukan kegiatan atau aktivitas apapun dan seluruh tenaga serta konsentrasi dilimpahkan ke kegiatan berdoa dan intropeksi diri. Tentunya makna hari nyepi tidak bisa didapatkan hanya dengan berdiam diri di rumah saja melainkan umat diwajibkan mengikuti upacara-upacara adat dalam hari raya Nyepi. Upacara adat yang dilakukan saat hari raya nyepi sebagai berikut :
Upacara ini dilakukan 2 hari sebelum hariraya nyepi tiba, upacara Melasti ini sendiri salah satu makna hari nyepi yang melambangkan membersihkan segala dosa-dosa atau kesalahan di masa lalu. Karena di dalam upacara ini semua umat mengarak persembahan dari pura dan menghanyutkannya si sungai. Sungai adalah sumber air yang mana dilambangkan sebagai simbol yang bisa membersihkan segala dosa di dalam diri kita.
Makna hari nyepi tentunya tidak bisa dilepaskan dari upacara Bhuta Yajna, karena di upacara ini seluruh umat akan mengusir roh-roh jahat di sekitar mereka dengan membuat patung monster raksasa yang lebih dikenal dengan nama ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh sendiri akan diarak berkeliling kampung yang mana setelah itu akan dibakar untuk melambangkan bahwa roh-roh jahat telah dimusnahkan.
Upacara Ngembak Geni akan berlangsung setelah hari raya Nyepi selesai, semua orang akan saling bermaaf-maafan layaknya lebaran karena akan memulai hidup yang baru di tahun baru.
Selama hari raya nyepi seluruh umat diwajibkan untuk tidak melakukan kegiatan yang mana telah diatur dalam Catur Barat Penyepian :
Selain mempunyai makna hari nyepi tersendiri bagi setiap umatnya, nyepi ini pun menjadi sebuah bagian tradisi dan kebudayaan yang menambah keragaman bangsa Indonesia. Banyak masyarakat yang mengetahui hari raya nyepi sebatas puasa saja tetapi tidak tahu apa itu makna hari nyepi sebenarnya. Bahwa tradisi nyepi merupakan sebuah simbol kita untuk memperbaiki diri kita ke arah yang lebih positif di tahun yang baru.
Hari nyepi sangat identik dengan salah satu provinsi di Indonesia yaitu Bali, di Bali bahkan seluruh aktivitas dapat dikatakan lumpuh selama hari Nyepi. Makna hari Nyepi bagi umat Hindu memang sangat besar dan penting mengingat ini merupakan hari Raya terbesar Umat Kita. Hari Nyepi memiliki makna bahwa setiap manusia harus menghargai hidup, karena kehidupan setelah kematian dan hukum karma terus berlaku untuk siapa saja. Jadi tidak ada alasan untuk tidak berbuat baik dengan sesama dan saling tolong menolong.
]]>Dalam agama, Hindu dan Buddha merupakan agama di Indonesia yang masih kental mempelajari pengertian hukum ini. Bagaimana contoh penerapan hukum ini dalam ajaran secara universal? sebenarnya jika kita menjalani hidup sehari hari kita sering mendengar berbagai kisah yang secara langsung dapat merefleksikan hukum karma.
Hukum karma merupakan salah satu hukum yang abadi dan bukan berlaku untuk salah satu golongan saja. Dalam ulasan ini kita akan membahas hukum ini secara rinci yang meliputi karakteristik, contoh, dan berbagai penerapannya.
Karakteristik Hukum Karma
Hukum karma berlaku ketika perbuatan tersebut dilandasi oleh niat, dalam arti lain jika perbuatan tersebut dilakukan tanpa kesadaran maka tidak akan berbuah karma.
Contoh Perbuatan Yang Tidak Termasuk di Hukum Karma
Dalam kehidupan sehari hari banyak sekali kita menemukan bahwa setiap orang hendaknya memperhatikan dan membantu orang lain. Bukan melihat ras, agama, dan golongan tertentu.
Pembagian Karma Berdasarkan Sifatnya
Karma menurut sifatnya di bagi menjadi dua jenis, Kusala kamma dan Akusala Kamma.
Hukum karma erat kaitannya dengan hukum sebab akibat, setiap perbuatan pasti akan menimbulkan akibat dan setiap akibat pasti diawali oleh suatu perbuatan.
Hukum karma dapat diklasifikasikan menjadi menjadi 3, yaitu berdasarkan kekuatan, waktu, dan berdasarkan fungsinya.
Hukum Karma Berdasarkan Kekuatannya
Hukum Karma Berdasarkan Fungsinya
Hukum Karma Berdasarkan Waktunya
Hukum karma merupakan hukum universal dan sangat berpengaruh pada kehidupan setelah kematian manusia. Dengan mempelajari hukum ini setidaknya kita dapat memahami bahwa berbuat baik memang tidak ada ruginya. Selain itu kita harus paham bahwa perbuatan yang kita lakukan pasti akan berdampak dan berbuah pada diri kita sendiri, baik itu perbuatan jahat atau pun perbuatan baik. Berbuatlah kebaikan selama menjadi manusia dan manfaatkan kehidupan ini dengan berbagi dengan seksama.
Hukum ini tidak sama dengan hukum pidana atau hukum buatan manusia lainnya, ia tidak terkekang oleh waktu, keadaan, dan ruang. Namun makna di balik semua ini adalah bagaimana kita menghayati agar selalu berbuat baik dan terus membantu sesama serta menghindari perbuatan tidak terpuji atau jahat. Memperdalam ilmu kebatinan untuk mencapai penerangan sempurna dan berbagi cinta kasih adalah pesan dari hukum karma.
]]>