Hampir setiap manusia percaya bahwa kehidupan setelah kematian merupakan suatu hal yang nyata. Dalam kepercayaan agama yang ada di Indonesia juga mempercayai hal tersebut sebagai salah satu kejadian yang akan kita alami setelah kematian. Kepercayaan ini menjelaskan berbagai kehidupan yang akan terjadi setelah kematian yang dapat saja berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Dalam kepercayaan Islam, Kristen, Buddha, Katolik, Hindu, dan Konghucu memiliki perbedaan dalam membahas mengenai alam setelah kematian ini. Namun dari berbagai perbedaan ini kita dapat mengambil hikmah bahwa setelah kematian kita masih menjalani alam lain dan harus memupuk kebaikan selama hidup di dunia. Ilmu kebatinan yang dalam akan membuat kita lebih memahami mengenai hal ini.
Kehidupan Setelah Kematian
Misteri kehidupan setelah kematian sebenarnya memang menjadi pertanyaan besar bagi manusia, secara logika memang tidak bisa membuat sebuah pengalaman tertulis dari peristiwa ini. Namun ajaran agama merupakan salah satu tuntunan dalam menerjemahkan misteri ini.
kehidupan setelah kematian
Kehidupan Setelah Kematian Menurut Islam
Dalam Islam ketika roh manusia terpisah dari dalam badannya maka orang tersebut akan mendiami badan mitsali di alam lain yang dinamakan barzakh. Barzakh dikenal juga dengan sebutan lain yaitu alam kubur atau alam arwah yang merupakan sebuah alam antara dunia dan akhirat. Roh akan berada pada alam tersebut sampai hari kiamat tiba. Tugas malaikat telah diatur untuk mengurusi berbagai urusan ini dan mencatat segala perbuatan kita.
Kehidupan Setelah Kematian Menurut Islam
Dalam kristen, hidup di percaya hanya satu kali saja, orang yang telah meninggal dipercaya akan berada di alam surga atau alam penghukuman neraka bagi mereka yang berbuat jahat. Kristen juga mengenal Neraka dan surga, neraka bukan sebuah ilusi melainkan sebuah tempat nyata yang menjadi penghukuman bagi orang yang berdosa dan akan mengalami siksaan baik fisik, emosi, ataupun mental.
Kehidupan Setelah Kematian Menurut Buddha
Dalam agama Buddha dikenal dengan istilah Karma, karma merupakan penentu kehidupan setelah kematian seseorang. Jika ia banyak memupuk karma baik maka ia akan memetik hasilnya pada kehidupan berikutnya. Sebaliknya, jika ia sering berbuat karma buruk maka ia akan terlahir di alam sengsara. Kelahiran ini sering kita dengan dengan istilah reinkarnasi, namun dalam agama Buddha, hal yang menentukan kelahiran kembali ini adalah hukum karma yang diperbuat dalam kehidupan masa lalunya. Karma ini bisa saja tidak berbuah pada kehidupan mendatang, dan baru berbuah pada kehidupan selanjutnya.
Jika ia sering berbuat buruk maka ia bisa terlahir menjadi binatang, setan, atau manusia yang mengalami penderitaan pada masa yang akan datang. Sebaliknya jika ia berbuat baik, maka ia bisa terlahir di alam dewa, atau di alam manusia yang penuh dengan kebahagiaan.
Kehidupan Setelah Kematian Menurut Hindu
Hindu juga mempercayai bahwa kehidupan setelah kematian akan terjadi, hal ini dikenal dengan istilah reinkarnasi, Hindu juga mempercayai hukum karma. Mereka mempercayai bahwa ketika kematian hanya badan saja yang mati, namun tidak dengan jiwa atau roh. Roh akan hidup kembali dalam tubuh atau bentuk lain dalam proses reinkarnasi sesuai dengan alam perbuatan pada kehidupannya.
Kehidupan Setelah Kematian Menurut Konghucu
Agama Konghucu mempercayai bahwa roh orang yang telah meninggal akan tetap ada dan harus tetap dilayani. Oleh karena itu dalam agama konghucu dikenal dengan acara persembahan pada roh nenek moyang atau leluhur seperti cheng beng, yang merupakan sembahyang pada kuburan leluhur yang telah mendahului. Roh yang telah meninggal dipercaya dapat menikmati sesajian tersebut dan masih tetap berhubungan dengan mereka.
Makna Kehidupan Setelah Kematian
Berbagai ajaran di Dunia mengenai kehidupan setelah kematian baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu pada umumnya mengenal surga dan neraka atau karma. Arti hidup sesungguhnya adalah bagaimana kita berbuat baik, terlepas dari apapun agamanya. Makna dari hal ini adalah bagaimana kita memupuk kebaikan sebanyak mungkin dalam kehidupan ini untuk menjadi bekal pada saat kita meninggal. Seluruh ajaran agama mengajarkan perbuatan baik dan mulia, saat ini pengalaman ajaran tersebutlah yang menjadi pegangan kita dalam menghadapi kematian.
Advertisements