Penyakit hidrosefalus umumnya terjadi pada anak-anak yang mengalami infeksi sistem saraf dan anak-anak yang mempunyai trauma oleh karena disebabkan obstruksi liquor. Ciri-ciri penyakit hidrosefalus sangat mudah untuk dikenali yaitu pembesaran kepala yang bersifat abnormal dan terdapat benjolan yang terjadi di puncak kepala. Dan pada  seseorang yang sudah dewasa ciri-cirinya bersifat neurologis, disertai muntah-muntah atau hilang ingatan.

Penyakit Hidrosefalus

Penyakit hidrosefalus sendiri namanya berasal dari dua buah kata latin yaitu hydro dan cephalus. Hydro mempunyai arti air dan cephalus sendiri berarti kepala sehingga penderita hydrocepalus dikenal juga dengan penyakit kepala air.

Sampai sekarang belum diketahui penyebab penyakit hidrosefalus kasus congenital itu apa, namun 2% dari penderita penyakit hidrefalus kasus congenital adakaitannya dengan kromosom X. Sedangkan untuk penderita penyakit  hidrosefalus kasus acquired yang mana sering sekali terjadi penyebabnya adalah obstruksi akibat tumor, adanya trauma, serta pendarahan intrakranial. Oleh karena itu sebaiknya memeriksakan perkembangan janin semenjak janin berusia dini sangat dianjurkan.

Oleh karena itu semua dokter anak kini saat ada bayi yang datang untuk kontrol selain mengukur tinggi dan berat badannya, para dokter juga mengecek lingkar besar kepala seberapa besar demi untuk menghindari terlambatnya ibu dari anak jika memang benar anaknya mempunyai gejala-gejala penyakit hidrosefalus. Perkembangan besar lingkar kepala pada bayi normalnya adalah 2 cm per bulan untuk 3 bulan awal kemudian 1 cm per bulan ketika usia bayi sudah menginjak 4 bulan – 6 bulan, dan 0.5 cm per bulan untuk 6 bulan selanjutnya.

Cairan dalam kepala bagian otak normalnya diproduksi dalam jumlah 250 cc sampai 300 cc sedangkan anak penderita penyakit hidrosefalus di kepalanya memproduksi > 500 cc sehingga tidak bisa diserap lagi karena terhambat dan pada akhirnya terhambat. Penyakit hidrosefalus sendiri sebenarnya dapat diketahui secara dini apabila sang ibu selalu kontrol setiap bulannya saat hamil karena saat diperiksa dokter dapat memeriksa lingkar kepala janin yang ada di perut ibu.

Cara Mencegah Penyakit Hidrosefalus

Tentunya kita sebagai calon orang tua tidak menginginkan buah cinta kita mengidap penyakit hidrosefalus berikut adalah beberapa cara mencegah penyakit hidrosefalus yang dapat dilakukan :

• Sebelum melangkah lanjut ke jenjang pernikahan, ada baiknya kedua calon baik pria dan wanita memeriksakan kesehatannya ke dokter. Ini adalah salah satu hal yang paling sering dilupakan para calon pengantin saat membuat list persiapan pernikahan. Hal ini dilakukan demi mencegahnya cacat bawaan saat anak sudah lahir dan menghindari penyebab kemandulan atau tidak.

• Setelah menikah dan saat sudah dalam masa mengandung diwajibkan untuk selalu kontrol ke dokter dan menjalani USG kehamilan agar mengetahui perkembangan janin berjalan normal atau tidak dan memastikan tidak adanya kemungkinan penyakit hidrosefalus. Dan segera obati apabila anda mengalami keputihan saat hamil karena itu sangat tidak baik untuk perkembangan janin.

• Saat anak sudah lahir sebaiknya selalu memikirkan kesehatan dan kehigienisan tempat anak bertumbuh kembang, karena infeksi virus penyakit berbahaya, bakteri, berbagai jenis jamur adalah salah satu penyebab penyakit hidrosefalus. Oleh karena itu sebagai pencegahan kita juga harus mengikuti anjuran untuk  12 jenis imunisasi bayi terhadap anak kita.

• Selalu lindungi bagian kepala anak yang masih lunak dan sensitif tersebut, karena apabila misalnya jatuh dan terdapat trauma besar kemungkinan bisa saja nanti anak akan mengidap penyakit hidrosefalus.

Penyakit hidrosefalus dapat dicegah, jadi sebaiknya menjaga anak agar terhindar dari penyakit ini, dengan bantuan bunda, mungkin dapat menghindarkan anak anda agar tetap sehat sampai dewasa.