Masa Orientasi Siswa

Masa Orientasi Siswa sendiri di banyak mata pelajar adalah sebuah hal yang menakutkan, karena melihat apa-apa yang sudah terjadi selama ini. Hampir semua mengatakan bahwa Orientasi Siswa adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar pelajar, kakak kelas, guru hingga karyawan di sekolah. Tetapi pada kenyataannya MOS dijadikan sebagian oknum untuk memberikan penderitaan untuk pelajar-pelajar baru.

Seperti menyuruh pelajar untuk membawa barang-barang yang tidak pada umumnya mudah ditemukan, berdandan aneh saat MOS berlangsung, dsb. Oleh karena itu, banyak sekolah sekarang yang kegiatan Masa Orientasi Siswa nya ditangani oleh guru-guru bukan organisasi murid agar batasan-batasan yang ada di dalam kegiatan tetap dipatuhi.

Hal di atas dilakukan karena sudah banyak kasus mengenai Masa Orientasi Siswa di Indonesia yang berakhir dengan kematian. Salah satu contohnya adalah, salah seorang pelajar meninggal saat perjalanan ke sekolah karena kecelakaan. Kecelakaan itu diduga karena dia mengantuk karena sampai pagi buta mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh kakak kelas dalam Masa Orientasi Siswa. Oleh karena itu berhatilah-hatilah dalam mengemudi kendaraan khususnya untuk wanita, carilah berbagai cara aman untuk mengemudi bagi wanita.

Akan lebih baik jika Masa Orientasi Siswa di Indonesia isi kegiatannya dirubah menjadi pengenalan sistem belajar, target nilai sekolah, kegiatan ekskul yang ada di sekolah itu sehingga pelajar pun lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan dan sistem belajar yang baru.

Kegiatan Alternatif Masa Orientasi Siswa

Banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan pelajar selama acara Masa Orientasi Siswa selain membawa atau mengerjakan tugas yang sebenarnya tidaklah penting dan memberi manfaat sama sekali. Beberapa di antaranya adalah :

1. Mengajak siswa/i untuk melakukan berkeliling sekolah mulai dari kelas sampai ke Laboratorium, gunanya agar siswa/i baru mengenali betul letak dan kelas nya dimana saat kegiatan belajar mengajar dimulai.
2. Memberi tahu peraturan dan sanksi apa saja yang diterapkan di sekolah sehingga meminimalisir siswa/i untuk berperilaku keluar dari batasan-batasan yang ada.
3. Memperkenalkan kegiatan ekskul satu per satu dilengkapi dengan kelebihan yang bisa didapat ketika mengikutinya sehingga bisa membuat siswa/i baru pun ikut aktif dalam kegiatan sekolah non akademis.
4. Mengajak siswa/i untuk menyanyikan mars sekolah agar saat upacara atau kegiatan sekola, semua siswa/i sudah dapat bernyanyi bersama-sama.
5. Menanamkan nilai-nilai positif dalam bersosialisasi di lingkungan sekolah dengan berbagai games kelompok. Selain dapat memupuk rasa kerja sama antara siswa/i tentunya dapat membuat siswa/i baru menjadi akrab.
6. Memberi tahu bahwa apabila siswa/i merasa kesulitan dalam proses belajar tentunya bisa langsung berkonsultasi ke guru agar di beri bimbingan belajar.

Selain itu bisa juga dengan memberi pengarahan setiap murid untuk menentukan jurusan sesuai apa yang ia minati sehingga ketika lulus dimudahkan pula dalam memilih jurusan di perguruan tinggi. Atau dengan berbagi pengalaman bagaimana cara menghindari stress saat belajar, karena percaya atau tidak nantinya semenarik apapun pelajaran itu kita akan pernah merasakan yang namanya titik jenuh.

Untuk siswa/i yang sedang akan menjalani Masa Orientasi Siswa, tidak perlu takut lagi dengan yang namanya senior. Karena hampir semua sekolahan kini kegiatan MOS diawasi oleh guru. Masa Orientasi Siswa yang dulu biasanya kalian lihat di berbagai acara tv berkualitas dan sekarang sudah sangat jauh berbeda isi kegiatannya sehingga tidak perlu lagi merasa takut dan cemas ketika memasuki tahap baru dalam kegiatan sekolah.