budayawan – Blogging.co.id – Pusat Blog Artikel dan Informasi Indonesia http://blogging.co.id Pusat Artikel dan Informasi Indonesia Fri, 21 Apr 2017 06:37:29 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=4.7.5 Pengertian Karya Sastra Menurut Ahli http://blogging.co.id/pengertian-karya-sastra-menurut-ahli Fri, 02 May 2014 12:36:13 +0000 http://blogging.co.id/?p=10821 Pengertian karya sastra menurut Sumardjo dan Sumaini adalah sebuah seni bahasa sehingga diperlukannya kemampuan bahasa yang mumpuni untuk menikmati karya sastra secara sungguh-sungguh. Karena tanpa memiliki kemampuan bahasa dan ilmu pengetahuan yang cukup, seseorang tidak akan bisa menikmati sebuah karya sastra dengan pemahaman yang tepat. Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa pengertian karya sastra adalah bukanlah ilmu namun seni yang di dalamnya banyak sekali mengandung unsur kemanusiaan tetapi hanya bisa dimengerti oleh seseorang yang mempunyai kemampuan bahasa serta ilmu pengetahuan dalam cakupan luas sehingga membuat pola pikir orang tersebut tidak dibatasi oleh paradigma yang sudah ada di masyarakat.

Sebuah karya yang dapat mengungkapkan pengalaman, pemikiran, perasaan serta ide dari manusia untuk menggambarkan kehidupan lewat bahasa dan digambarkan lewat tulisan juga dapat kita anggap sebagai pengertian karya sastra. Oleh karena itu banyak sastrawan di Indonesia yang mengangkat teman kinerja Presiden, anggota DPR, anggota MPR sebagai salah satu penyebab negara Indonesia masih belum semaju negara tetangga lainnya. Karena Jakop Sumardjo di bukunya yang berjudul “Apresiasi Kesusastraan” pernah mengatakan pengertian karya sastra adalah sebuah usaha untuk merekam isi jiwa sastrawannya. Salah satu cara untuk melakukan rekaman adalah dengan menggunakan bahasa yang kemudian nantinya akan disampaikan kepada orang lain.

Pengertian Karya Sastra

Pengertian karya sastra sendiri juga dapat diartikan sebagai sebuah bentuk karya seni dalam bentuk fiksi, namun dapat memberikan nilai-nilai kehidupan yang menampilkan kebenaran-kebenaran hidup yang terjadi sehingga manusia dapat merefleksikan diri setelah menikmati karya sastra tersebut. Oleh sebab itu karya sastra bukan sekedar hiburan intelektual belaka namun dapat diglongkan sebagai hiburan spiritual juga.

Karya sastra sendiri dibedakan berdasarkan genrenya yaitu karya sastra imajinatif dan karya sastra nonimajinatif. Karya sastra imajinatif adalah sebuah karya sastra yang di dalamnya cenderung menonjolkan sifat khayali, menggunakan bahasa yang sifatnya konotatif, dan memenuhi syarat estetika seni. Sedangkan pengertian karya sastra nonimajinatif yaitu karya sastra yang di dalamnya lebih banyak mengandung unsur faktual dan cenderung menggunakan bahasa denotatif namun tetap memenuhi syarat-syarat estetika seni.

Selain mengetahui pengertian karya sastra tentunya tidak ada salahnya untuk mengetahui contoh karya sastra baik itu karya sastra imajinatif ataupun karya sastra nonimajinatif. Karena pada dasarnya setiap informasi yang dibaca sungguh berguna dan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang kita miliki sebagai manusia. Berikut contoh karya sastra imajinatif dan karya sastra nonimajinatif :

Karya Sastra Imajinatif

Puisi

Puisi merupakan sebuah rangkaian kata yang sangat padu dan ketepatan penggunaan kata sangat mempengaruhi dalam penyampaian pesan.

Fiksi/Prosa Naratif

Fiksi atau prosa naratif yaitu sebuah karangan yang sifatnya menjelaskan secara terurai suatu masalah atau peristiwa. Fiksi sendiri mempunyai berbagai macam jenis  yaitu novel, roman, serta cerita pendek (cerpen).

Drama

Salah satu karya sastra imajinatif adalah drama yang mana karya sastra ini mengungkapkan cerita lewat dialog-dialog yang terjadi antar tokohnya dan bersifat sementara, Karena naskah drama ditulis bersifat untuk dipentaskan bukan untuk dibaca seperti orang membaca novel ataupun puisi.

Karya Sastra Nonimajinatif

Sesuai dengan pengertian karya sastra nonimajinatif tentunya karya sastra ini dalam penyajiannya menonjolkan fakta-fakta serta kenyataan yang terjadi di lapangan. Berikut contoh karya sastra nonimajinatif :

Esai

Esai adalah sebuah karangan dalam bentuk singkat tentang suatu fakta yang dikupas lewat pandangan pribadi dan dalam esai pada umumnya pikiran penulisnya dapat tergambar dengan jelas lewat fakta-fakta yang disampaikan.

Kritik

Kritik termasuk dalam karya sastra nonimajinatif karena berisi analisis sebuah karya seni dengan menampilkan fakta yang berupa keunggulan serta kelemahan karya seni tersebut namun tidak bersifat menjatuhkan melainkan mendorong sastrawan untuk membuat sebuah karya seni yang lebih baik lagi.

Biografi

Biografi yaitu karya sastra nonimajinatif yang berisi cerita hidup seseorang dan ditulis oleh orang lain. Karya nonimajinatif ini biasanya disusun lewat metode kronologis atau dimulai sejak seseorang yang diceritakan tersebut lahir sampai akhir hayatnya. Biografi biasanya adalah cerita hidup tokoh-tokoh penting atau orang-orang yang memang sudah dikenal masyarakat luas seperti biografi Soekarno dan biografi Cristiano Ronaldo.

]]>
Jokowi – Budayawan Ohh Budayawan, Apa Yang di Pikirkan Engkong? http://blogging.co.id/jokowi-budayawan-ohh-budayawan-apa-yang-di-pikirkan-engkong Fri, 14 Mar 2014 16:22:32 +0000 http://blogging.co.id/?p=10414 Ridwan Saidi, dikenal sebagai Budayawan yang sudah memiliki umur yang cukup tua dan cocok menjadi panutan setiap warga negara Indonesia. Dari judul berita tersebut, tentu kaget ...]]> Dalam tulisan ini saya ingin mengungkapkan sedikit dan tanggapan terhadap pemberitaan kompas Jumat 14 Maret 2014 dengan judul “Ridwan Saidi: Kalau Khianati Warga, Itu Sudah Bawaan Lahir Jokowi”. Melihat judul ini sontak sebagai warga negara Indonesia tertarik untuk melihat berita detilnya. Bagaimana tidak, ucapan ini menurut saya sangat dalam maknanya, termasuk serius dan “berbahaya”.

Ridwan Saidi, dikenal sebagai Budayawan yang sudah memiliki umur yang cukup tua dan cocok menjadi panutan setiap warga negara Indonesia. Dari judul berita tersebut, tentu kaget apakah budayawan cocok mengucapkan kata tersebut. Bukan berpikiran negatif terhadap engkong Ridwan, namun karena penasaran saya membaca sampai habis berita tersebut.

Budayawan, Cocokkah?

Fenomena Jokowi Ahok memang mengubah pentas politik Indonesia, tidak sedikit yang pro dan kontra. Terkait mereka ada berita di kompas yang menarik kita ulas. Sedikit di ulas pemberitaan kompas, yang diterbitkan hari ini yang cukup menarik untuk di cermati, kita sebagai bangsa Indonesia.

Dikutip dari kompas, berikut adalah pernyataan Ridwan Saidi :

“Kalau mengkhianati warga itu sudah bawaan lahir dia (Jokowi).Emang begitu sifatnya. Dulu kan waktu jadi Wali Kota Solo, dia lari ke Jakarta. Sekarang dari Jakarta, dia mau lari lagi,” Sumber : Kompas.com

Bagaimana ketika anda membaca kutipan di atas, bagi saya perkataan ini sangat menyakitkan dan sangat tidak layak diucapkan oleh seseorang yang sudah tua, apa lagi di cap sebagai budayawan senior.

Bayangkan perkataan ini “Kalau mengkhianati warga itu sudah bawaan lahir dia,Emang begitu sifatnya“, Perkataan ini tentu akan sangat melukai orang yang di tuju. Terus terang orang yang sudah tua harusnya sangat matang dalam berpikir, dan satu lagi biasanya sudah sangat pandai mengontrol emosi. Mengapa demikian ? contoh adalah Prof Thamrin Tamagola, yang ketika disiram dalam acara live tv swasta, yang memilih tidak mengubris ulah pelaku tersebut. Ia bukan penakut, tapi ia adalah seorang negarawan dan sungguh sangat luar biasa, karena dalam ajaran agama sendiri mungkin dari kecil kita sudah di didik kita tidak boleh dendam. Prof Thamrin ini sungguh luar biasa. Ok, balik lagi ke topik kita.

Pernyataan kedua ” Dulu kan waktu jadi Wali Kota Solo, dia lari ke Jakarta. Sekarang dari Jakarta, dia mau lari lagi“. Pernyataan kedua ini saya jadikan sebagai alibi Engkong Ridwan menyatakan klaim dia yang pertama yang mengatakan ” Kalau mengkhianati warga itu sudah bawaan lahir dia,Emang begitu sifatnya“. Tidak memihak salah satu pihak, baik Jokowi atau pun Ridwan, tapi hanya melihat pernyataan tersebut.

Apa yang tidak etis dari pernyataan ini ? coba perhatikan.

  • Kalau mengkhianati warga itu sudah bawaan lahir dia,Emang begitu sifatnya” (Penghakiman)
  •  “Dulu kan waktu jadi Wali Kota Solo, dia lari ke Jakarta. Sekarang dari Jakarta, dia mau lari lagi” (sebab musabab)

Saya lebih tertarik mengatakan bahwa klaim pertama sebagai istilah “Penghakiman” dan kedua adalah “sebab musabab” yang mengakibatkan hal tersebut. Intinya engkong ini menggatakan bahwa Jokowi mengkhianati warga dan alasannya adalah karena ia dulu jadi walikota solo terus lari ke jakarta, dan dari jakarta sekarang mau menjadi capres 2014, mungkin seperti itu maksudnya. Tugas presiden sangat mulia, jika ada kesempatan pasti banyak orang yang ingin menjadi presiden. Apalagi orang baik yang ingin menjadi presiden, tentu banyak didukung oleh rakyat.

Pantaskah budayawan mengatakan hal ini? seolah tidak merasa bersalah? merasa benar akan pendapatnya. Ok sedikit mengulas, apakah pernyataan ini etis dan cocok dikatakan sebagai budayawan.

Apakah Cocok Budayawan Mengatakan Kata Kata Ini?

Untuk menjawab ini sedikit kita ulas istilah kata budayawan. Budayawan berasal dari kata budaya sedangkan akhiran -wan  menandakan orang yang berkecimpung atau yang melekat dengan profesi budaya. Berikut adalah arti budayawan dari kamus besar bahasa Indonesia : KBBI:

bu·da·ya·wan n orang yg berkecimpung dl kebudayaan; ahli kebudayaan:

Sedangkan arti budaya sendiri berdasarkan kbbi adalah :

bu·da·ya n 1 pikiran; akal budi: hasil –; 2 adat istiadat: menyelidiki bahasa dan –; 3 sesuatu mengenai kebudayaan yg sudah berkembang (beradab, maju): jiwa yg –; 4 cak sesuatu yg sudah menjadi kebiasaan yg sudah sukar diubah;

Kata budayawan sangat mulia, arti budaya sendiri dapat diartikan pikiran, akal budi, adat istiadat, beradab dan maju. Yang menarik adalah artinya seorang budayawan harus memiliki pikiran, akal budi, yang mungkin mempelajari adat istiadat serta beradab. Jadi berdasarkan arti ini, kata kata diatas sangat tidak pantas diucapkan, artinya budayawan seseorang harus dipertanyakan lagi, apakah pantas ia dicap oleh seorang budayawan.

Analisa Logis Pernyataan

1. Kalau mengkhianati warga itu sudah bawaan lahir dia,Emang begitu sifatnya

Sangat tidak sopan dan sangat menyakitkan bagi orang yang ia tuju dan orang terdekatnya, mungkin “sang budayawan” tidak memikirkan apabila perkataan ini ditujukan kepada dirinya, bagaimana perasaannya serta keluarganya?

2. “Dulu kan waktu jadi Wali Kota Solo, dia lari ke Jakarta. Sekarang dari Jakarta, dia mau lari lagi

– Dari pernyataan ini dapat diartikan seseorang harus “setia” menjalankan tugasnya sampai akhir hayat. Analogi sederhana saja terkait pilpres ini, jika Jokowi diminta menyelesaikan jabatannya selama 5 tahun, artinya ia akan melewatkan pilpres 2014 karena jabatannya baru berakhir 2017. Pemilihan umum selanjutnya adalah 2019, artinya Jokowi harus “Ngangur” 2 tahun, “tidak boleh memimpin dimanapun” atau mencalonkan di daerah mana pun, karena nanti begitu maju 2019 ia akan dikatakan “penghianat” lagi.

– Bukan hanya anologi di atas, setidaknya bukan seorang Jokowi yang menentukan ia menjadi Capres atau tidak, melainkan adalah petinggi partai atau ketua umum yang telah memperhitungkan berbagai aspek.  Mungkin ribuan kepala daerah lain sangat ngebet menjadi capres, artinya semuanya akan penghianat?

– Mengkhianati warga? Adakah survei yang mengatakan bahwa warga DKI mayoritas mengatakan di khianati jokowi ? atau hanya pendapat pribadi?

– Analogi lain, ketika masih di jajah, tahun 1910, di Indonesia ada seorang jenderal hebat di daerah Semarang dan menjabat di sana selama 5 tahun, di tahun kedua anggap ia di minta memimpin tentara Indonesia yang berjuang membasmi penjajah dan ditugaskan di pusat. Ok dari analogi ini, jika sang Jenderal pergi, artinya ia mengkhianati warga semarang yang notabanenya harus ia jaga. Ingat dalam pembukaan UUD 1945 kita, kepentingan umum di atas kepentingan kelompok dan golongan. Jika warga Jakarta menolak pun, perihal ini dapat di jadikan patokan atau analisis pencapresan Jokowi. Jika segenap bangsa dan masyarakat Indonesia menghendaki Jokowi presiden 2014, jadi apa salahnya?

Sumber Pernyataan tersebut dapat dilihat di : Kompas

Logika dari mana ini ? berpikirkah ? ketika mengatakan sesuatu? Budayawan? atau…..

]]>