Nukleus
Sel Nukleus sebagian besar terdiri dari materi genetik sel, disusun sebagai molekul DNA yang sangat kompleks dengan berbagai macam protein, seperti histon, dan membentuk kromosom.
Fungsi Nukleus adalah mengatur semua aktivitas sel yang dilakukan dengan mengendalikan enzim. Berikut adalah 8 fungsi dari sel nukleus:
Setelah mengetahui pengertian nukleus dan fungsinya selanjutnya adalah proses pembelajaran penting lainnya yaitu mengenai struktur Nukleus yang wajib di ketahui.
Struktur Nukleus : 1. The nucleus; 2. Nuclear Lamina; 3. Nucleoplasm; 4. Euchromatin; 5. Heterochromatin; 6. The nucleolus; 7. The nuclear envelope; 8. Ribosomes; 9. Nuclear pore; 10. Rough Endoplasmic Reticulum;
Membran nuklir
Membran nuklir adalah struktur berlapis ganda yang membungkus sel nukleus. Lapisan luar membran terhubung ke retikulum endoplasma. Sebuah ruang berisi cairan atau ruang perinuklear terletak diantara dua lapisan membran nuklir. Nukleus berkomunikasi dengan sisa sel atau sitoplasma melalui beberapa celah yang disebut pori-pori nuklir. Pori-pori nuklir tersebut adalah situs untuk pertukaran molekul besar (protein dan RNA) antara Nukleus dan sitoplasma.
Kromosom
Kromosom yang ada adalah dalam bentuk string DNA dan histon (molekul protein) yang disebut kromatin. Kromatin ini lebih lanjut diklasifikasikan menjadi heterochromatin dan euchromatin berdasarkan fungsinya. Tipe aslinya sangat kental, bentuk tidak aktif, sebagian besar terletak berdekatan dengan membran nuklir.
Nucleolus
The nucleolus (nukleolus jamak) adalah padat, bulat berbentuk struktur hadir di dalam nukleus. Beberapa organisme eukariotik memiliki inti yang berisi hingga empat nukleolus. Nukleolus memainkan peran tidak langsung dalam sintesis protein dengan memproduksi ribosom. Ribosom ini adalah organel sel terdiri dari RNA dan protein; mereka diangkut ke sitoplasma, yang kemudian melekat pada retikulum endoplasma. Ribosom adalah organel yang memproduksi protein sel. Nucleolus menghilang ketika sel mengalami pembelahan dan direformasi setelah selesainya pembelahan sel.
Cabang ilmu biologi yang mempelajari sel tubuh ini adalah Sitologi, besarnya ruang lingkup biologi membuat pembagian ilmu biologi ini cukup penting untuk menspesifikasikan pembelajaran.
]]>Fungsi pankreas yang ada di dalam tubuh anda sangat ditentukan oleh pola makan sehari-hari yang selama ini anda terapkan. Karena semakin sehat pola makan anda, semakin maksimal juga fungsi pankreas yang tubuh anda rasakan. Oleh karena itu dianjurkan untuk menerapkan pola makan sehari-hari dengan gizi seimbang yaitu dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayuran karena kedua jenis makanan tersebut banyak mengandung vitamin dan nutrisi. Anda dapat mencoba menyantap kangkung karena salah satu manfaat mengkonsumsi kangkung adalah menurunkan kolesterol. Atau anda juga dapat mencoba mengkonsumsi pare karena manfaat pare untuk kesehatan sangat banyak, salah satunya adalah sebagai satu cara melancarkan buang air besar dengan aman.
Letak pankreas dikelilingi oleh lambung, hati, limpa, serta kantong empedu. Seringkali fungsi pankreas dalam tubuh diabaikan karena letaknya di belakang lambung sehingga sangat sulit untuk melacak tumor disana sehingga setiap tahun jumlah pasien masalah pankreas semakin bertambah. Adanya sebuah penyakit baik itu tumor ataupun kanker di pankreas tentu akan mengganggu sistem pencernaan manusia seperti misalnya penyakit dan gejala usus buntu.
Ada berbagai penyakit akibat fungsi pankreas tidak berjalan optimal. Ketidakoptimalan pankreas disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti gemar mengkonsumsi makanan yang ada pada daftar 8 makanan berbahaya bagi tubuh contohnya saja mie instan. Bahaya mie instan bagi tubuh sangat banyak karena mie instan mengandung natrium, kandungan lilin, dan MSG. Untuk mengoptimalkan fungsi pankreas yang ada dalam tubuh tentunya anda harus mengkonsumsi makanan sehat.
Berikut penyakit-penyakit yang didapat timbul akibat fungsi pankreas tidak berjalan optimal :
Diabetes melitus
Salah satu penyakit terbanyak yang dialami oleh pasien akibat fungsi pankreas tidak berjalan adalah diabetes melitus. Diabetes melitus sendiri diakibatkan oleh pankreas gagal dalam memasok insulin yang cukup untuk mengatur gula darah. Semakin tidak cukup insulin yang tersedia makan diabetes melitus akan semakin berakibat fatal pada pasien. Penyakit kesemutan adalah salah satu gejala adanya penyakit diabetes melitus pada tubuh anda. Untuk mencegah penyakit ini ada di dalam tubuh, anda bisa menerapkan cara mencegah diabetes secara alami. Salah satunya dengan memakan kentang karena manfaat kentang selain untuk kesehatan kulit juga dipercaya dapat mencegah diabetes secara alami.
Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah sebuah penyakit dimana fungsi pankreas terlalu banyak memproduksi insulin sehingga kadar gula darah menjadi sangat rendah. Hiploglikemia sendiri berakibat menurunkan kemampuan bagian otak manusia baik itu fungsi otak kiri manusia, fungsi otak tengah manusia, atau pun fungsi otak kanan manusia.
]]>Apoenzim merupakan polipeptida yaitu protein bagian dari enzim dalam struktur sintesis aslinya. Pada bentuk tidak aktif disebut sebagai proenzim atau zymogen yang berisi beberapa asam amino dalam protein.
Lalu sebaliknya, kofaktor merupakan zat bukan protein yang mungkin berasal dari bahan organik (koenzim) dan sering berasal dari vitamin. Pada ulasan berikut ini secara spesifik akan membahas mengenai peran kofaktor enzim bagi manusia.
Pada beberapa enzim ditemukan tidak membutuhkan unsur tambahan tambahan dalam memenuhi aktivitasnya,tapi dalam beberapa diantaranya memerlukan molekul non-protein yang disebut kofaktor untuk berkaitan dengan enzim untuk menjadi aktif.
Kofaktor dapat berwujud zat dalam bentuk anorganik, contohnya ion da logam. Dan juga terbentuk dari zat organik, misalnya flavin dan heme. Kofaktor organik bisa merupakan gugus prostetik yang mengikat diri dengan kuat. Atau berupa koenzim yang akan melepaskan diri dari tapak aktif enzim semasa reaksi. Koenzim adalah NADH, NADPH dan adenosina trifosfat. Molekul-molekul tersebut bekerja dengan mentransfer gugus kimiawi antara enzim.
Pada mahluk hidup khususnya manusia, enzim yang membutuhkan kofaktor contohnya : karbonat anhidrase, dengan kofaktor seng yang terikat sebagai bagian dari tapak aktifnya. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dan ditemukan pada aktivitasnya yang terlibat dalam katalisis
Fungsi kofaktor merupakan kunci dari aktivasi sebuah enzim yang bersifat non protein. Kofaktor memiliki sifat yang relatif stabil dari perubahan suha atau pada sebuah reaksi. Kofaktor dibedakan menjadi 3 bentuk yaitu seperti berikut :
1. Aktivator
Aktivator merupakan jenis ion-ion yang biasanya memiliki ikatan yang bersifat lemah dengansebuah enzim. Beberapa logam yang menjadi aktivator dalam sistem enzim dalam tubuh kita yaitu Cu, Fe, Mn, Co, K dan Ca.
2. Gugus Prostetik
Enzim (protein) berkaitan erat dengan gugus prostetik yang memiliki ikatan pada kovalen. Dalam gugus prostetik terbentuk dari senyawa organik yang membentuknya seperti vitamin, ion dan logam. FAD memiliki kandungan riboflavin (vitamin B2) dan merupakan bagian FAD yang menerima atom Hidrogen. Ion logam didapatkan dari sitokrom sebagai pembawa elektoron Fe.
3. Koenzim
Koenzim merupakan enzim yang tidak memiliki gugus prostetik dan memerlukan senyawa organik dalam aktivitasnya. Koenzim bukn bagian yang melekat erat pada protein enzim. oenzim secara kimiawi berubah oleh aksi enzim, adalah dapat dikatakan koenzim merupakan substrat yang khusus, ataupun substrat sekunder. Sebagai contoh, sekitar 700 enzim diketahui menggunakan koenzim NADH.
]]>Pada pengertian enzim sebelumnya, telah diketahui bahwa sifat enzim bekerja sebagai biokatalisator dalam tubuh. Enzim merupakan bentuk protein yang penting dalam proses reaksi kimia pada tubuh. Tidak hanya berguna untuk mempercepat proses kimia namun mengendalikan reaksi kimia yang dibutuhkan oleh tubuh.
Pada setiap struktur senyawa maupun molekul tertentu selalu mempunyai sifat-sifat khas masing-masing. Begitu juga dengan sifat enzim seperti berikut :
Enzim berbentuk koloid
Pada dasarnya, enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim dapat membentuk koloid.
Bekerja secara khusus (spesifik)
Pada cara kerja enzim, reaksi kimia yang terjadi pada sel ada banyak sekali, namun bagaimana dengan enzim? Enzim memiliki sifat spesifik yang berarti enzim hanya bekerja pada suatu substrat tertentu dan tidak bekerja pada sembarang substrat. Enzim tertentu melakukan katalisasi terhadap suatu reaksi kimia tertentu juga.
Contoh: enzim ptialin melakukan reaksi pengubahan pada zat tepung menjadi maltosa. Dengan demikian, enzim ptialin hanya bekerja pada substrat zat tepung (amilum).
Sebagai katalisator
Enzim dapat mengubah laju reaksi kimia (katalisasi) tanpa ikut bereaksi. Namun jika tanpa kehadiran enzim, suatu reaksi tersebut sangat sulit terjadi, sementara dengan kehadiran enzim kecepatan reaksinya dapat meningkat sampai 107 kali.
Contohnya : pada enzim katalase yang mengandung ion besi (Fe) akan menguraikan 5.000.000 molekul hidrogen peroksida (H2O2) permenit pada 0o C. tapi H2O2 hanya dapat diuraikan oleh atom besi, dengan setiap satu atom besi akan memerlukan waktu 300 tahun untuk menguraikan sejumlah molekul H2O2 yang oleh satu molekul katalase yang mengandung satu atom besi diuraikan dalam satu detik.
Bekerja secara bolak balik (reversibel)
Reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh organisme (biokimiawi) bekerja secara reversibel. Demikian juga pada kerja enzim sebagai biokatalisator. Maksudnya, sifat enzim yang dapat mengkatalisis reaksi maju dan juga reaksi sebaliknya (mundur). Sehingga enzim tidak mempengaruhi arah suatu reaksi. Enzim dapat membentuk senyawa baru dan juga menguraikan senyawa baru itu, menjadi senyawa lain.
Contoh: pada enzim pencernaan seperti enzim lipase, berguna untuk mengubah gliserol dan asam lemak menjadi lemak, namun enzim lipase juga mampu mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
Dibutuhkan dalam jumlah sedikit
Pada fungsi enzim yang berfungsi untuk mempercepat reaksi, namun tidak ikut bereaksi, sehingga jumlah yang dipakai sebagai katalis tidak perlu banyak. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali, selama molekul tersebut tidak rusak.
Pada jenis enzim berbentuk protein sehingga sifat-sifat enzim yang ada padanya sama dengan sifat protein, yaitu berpengaruh terhadap suhu tinggi dan kadar pH.
Suhu optimum enzim umumnya berkisar antara 30◦C – 40◦C. Kondisi suhu tinggi (diatas optimum) membuat enzim menjadi tidak aktif karena rusak, kemudian padap suhu rendah (dibawah optimum) tidak rusak tapi hanya aktivitasnya yang berkurang. Pengaruh peningkatan suhu terhadap aktivitas enzim diatas titik bekunya (suhu minimum) sampai dengan suhu optimumnya mengikuti azas Q10 = 2x, artinya apabila suhu naik 10◦C aktivitas enzim naik dua kali.
Enzim menunjukkan aktivitas maksimumnya pada pH sekitar 4,5 sampai 8. Bila enzim berada dalam lingkungan dengan pH yang sangat jauh berbeda dengan pH optimumnya berarti dibawah pH minimum atau diatas pH maksimumnya akan menjadi tidak aktif karena rusak.
]]>Terdapat berbagai jenis enzim dalam tubuh kita yang berbeda dan memiliki peranan yang spesifik pada masing-masing enzim tersebut. namun secara garis besar, cara kerja enzim tersebut berfungsi untuk mempercepat dan mengoptimalkan sebuah reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh.
Fungsi enzim bagi manusia, yaitu berperan dalam mengoptimalkan sebuah reaksi kimia yaitu dengan menguraikan molekul-molekul susbtrat agar menjadi molekul produk. Enzim melakukan katalisasi terhadap sebuah reaksi dengan meningkatkan kecepatan reaksi yang bertujuan untuk menurunkan energi aktivasi (energi yang diperlukan untuk melakukan sebuah reaksi).
Hal tersebut dikerjakan oleh enzim dengan membentuk kompleks dan substrat. lalu setelah produk dihasilkan dari reaksi kimia sebuah proses, enzim kemudian dilepaskan dan bebas untuk membentuk kompleks yang baru dengan substrat yang lain. Dalam melaksanakan fungsinya enzim melakukan metode kerjanya sendiri. Bagaimana mekanisme cara kerja enzim dalam tubuh manusia, cara kerja ini dapat diklasifikasikan pada dua metode yaitu :
Mekanisme kerja enzim pada teori gembok dan kunci mengacu pada enzim dan substrat akan bergabung bersama untuk membuat kompleks, yang terbentuk menyerupai kunci yang masuk ke dalam gembok. Pada komplek tersebut substrat dapat melakukan reaksi kimia dengan sejumlah energi yang relatif rendah. Reaksi yang telah menghasilkan produk (hasil subtrat yang telah bereaksi)yang akan terurai bersamaan dengan enzim secara terpisah.
Salah satu sisi aktif enzim yaitu, bersifat fleksibel yang mampu mengubah bentuk dengan menyesuaikan bentuk substrat yang akan diuraikan. Saat substrat berada dalam sisi aktif enzim, bentuk dari sisi aktif akan termodifikasi yang melingkupinya menjadi bentuk satuan kompleks. Lalu substrat yang telah menjadi molekul produk, makan akan terlepas dari kompleks dan enzim kembali tidak aktif dan lepas menjadi bentuk semula. kemudian substrat lain dapat bereaksi dengan enzim tersebut.
Dalam menjalankan fungsinya, enzim sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukung efektifitasnya yaitu :
Terdapat dua jenis zat penghambat (inhibitor) enzim yaitu :
Begitu juga dengan fungsi enzim yang berguna dalam sebuah proses dalam tubuh manusia, contohnya pada enzim pencernaan yang berperan dalam menguraikan zat makanan yang lebih sederhana, agar mampu di serap oleh tubuh.
Enzim merupakan sebuah biomelekul yang terbentuk dari protein dan berfungsi sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup, sehingga Pengertian enzim tersebut bisa disimpulkan sebagai biokatalisator yang sifatnya organik karena dihasilkan dari organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang memiliki kaitan dengan protein.
Dalam metabolisme tubuh, enzim berkerja terhadap jalannya sebuah proses, untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, namun senyawa enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi, karena pada akhir reaksi terbentuk kembali. Sebuah reaksi kimia yang berlangsung pada tubuh dengan bantuan enzim, akan mengurangi penggunaan energi, sehingga menjadi lebih rendah. Maka dari itu, enzim juga berfungsi terhadap penurunan energi aktivasi dalam tubuh.
Struktur enzim
Macam-macam enzim dalamtubuh tersusun dari dua bagian, jadi apabila dua unsur enzim dipisahkan satu sama lainnya akan menyebabkan enzim tidak aktif. sehingga keduanya harus digabungkan menjadi satu, yang disebut holoenzim. Enzim (holoenzim) tersusun dari bagian protein dan juga bukan protein. Bagian protein disebut apoenzim dan bagian non protein disebut kofaktor. Kofaktor dapat berupa ion logam (Cu, Mg, K, Fe, Na) atau koenzim yang berupa bahan organik, misalkan vitamin B (B1, B2).
– Apoenzim
Apoenzim merupakan bagian dari protein yang bersifat tidak tahan panas, dan berfungsi menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari substrat yang sama dapat menjadi senyawa yang berlainan, tergantung dari enzimnya.
– Koenzim
Koenzim merupakan gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada apoenzim tetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan dari apoenzim. Koenzim memiliki sifat termostabil (tahan panas), mengandung ribose dan fosfat. Fungsi koenzim akan menentukan sifat dari sebuah reaksi. Contohnya, sebuah koenzim NADP (Nicotiamida Adenin Denukleotid Phosfat) maka reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase. Dalam hal ini, NADP berfungsi sebagai akseptor hidrogen.
Ada 2 fungsi enzim dalam tubuh yang paling pokok dalam tubuh, yaitu :
Enzim akan dibutuhkan selama terjadi sebuah reaksi kimia tersebut, yang diperlukan untuk berperan sebagai waktu pengatur terjadinya sebuah reaksi kimia. Senyawa enzim ini akan diperlukan untuk mempercepat terjadinya reaksi kimia (katalis), sehingga enzim disebut sebagai katalisator. Kenudian, enzim juga juga bisa digunakan dalam mempercepat reaksi kimia dalam metabolisme suatu sistem hayati atau organisme disebut (biokatalisator).
]]>Enzim enzim pencernaan manusia terletak pada organ tubuh yang termasuk dalam sistem pencernaan manusia. Di mulai dari bagian mulut dan kemudian berakhir pada usus, masing-masing wilayah pencernaan tersebut menghasilkan enzim dengan fungsi berbeda. Berikut ini penjelasannya :
– Mulut, kelenjar ludah atau saliva
Mulut merupakan pintu awal masuknya makanan, sehingga pada mulut terdapat enzim bernama amylase atau disebut juga dengan enzim ptialin, yang berfungsi untuk memecah zat pati dan mengubahnya menjadi maltosa.
– Lambung (kelenjar lambung)
Makanan yang masuk pada lambung, akan dicerna oleh enzim renin yang berperan dalam menguraikan kaseinogen menjadi kasein. Selain enzim renin ada juga enzim pepsin yang berfungsi terhadap pengolahan makanan untuk mengubah fungsi protein menjadi senyawa protesa, pepton dan juga polipeptida.
– Saluran pankreas
Pankreas pada sistem pencernaan menghasilkan enzim karbohidrase pancreas, untuk mencerna amilum kemudian membuatnya menjadi maltosa atau jenis senyawa sejenis disakarida lainnya. Enzim lain yang terdapat di pankreas adalah enzim lipase pankreas, yang akan mengubah fungsi lemak dengan memecah emulsi lemak menjadi asam lemak dan juga gliserol.
– Usus (kelenjar usus)
Usus merupakan tempat terakhir dalam proses pencernaan makanan. Setidaknya ada 5 jenis enzim pada usus, yang diawali oleh enzim enteroksinase yang berperan dalam mengubah tripsinogen menjadi senyawa tripsin, yang berguna pada saluran pankreas. Selanjutnya enzim maltase berfungsi dalam mengubah laktosa menjadi senyawa glukosa dan juga galaktosa. Kemudian, akan ditemui enzim sukrase yang berperan mengubah sukrosa menjadi senyawa glukosa dan juga fruktosa. Selanjutnya, oleh enzim pencernaan peptidase yang berperan mengubah polipeptida menjadi senyawa asam amino dan terakhir enzim lipase, yang digunakan dalam mengubah lemak menjadi senyawa asam lemak dan juga gliserol.
Macam-macam enzim pencernaan di atas, memiliki tanggung jawab terhadap masing-masing fungsinya, yaitu :
1. Enzim ptialin
Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi enzim ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa .
2. Enzim amilase
Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah ( parotis ) pada mulut dan juga pada kelenjar pankreas. Enzim pencernaan amilase berguna untuk memecah molekul amilum, sering dikenal dengan zat tepung (pati) ini menjadi senyawa sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa.
3. Enzim maltase
Maltase ditemukan pada usus dua belas jari yang berperan dalam memecah molekul maltosa menjadi glukosa yang merupakan jenis sakarida sederhana (monosakarida). Senyawa glukosa ini berukuran kecil dan beratnya lebih ringan dari pada maltosa, yang kemudian akan diangkut oleh darah untuk diedarkan ke seluruh sel yang membutuhkan.
5. Enzim pepsin
Lambung menghasilkan enzim pepsin berupa pepsinogen yang akan bereaksi terhadap asam lambung untuk menjadi pepsin. Cara kerja enzim pepsin pada pencernaan, sebagai pengurai molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu pepton, yang kemudian dipecah lagi menjadi lebih sederhana agar bisa diangkut oleh darah.
6. Enzim tripsin
Enzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas jari ( duodenum ), yang kemudian menghasilkan asam amino yang molekulnya lebih sederhana jika dibanding molekul pepton. Kemudian, sel akan merakit asam amino untuk membentuk protein yang dibutuhkan sel.
7. Enzim renin
Dinding lambung menghasilkan enzim renin yang mempunyai fungsi untuk mengendapkan kandungan kasein pada zat susu. Kasein berasal dari protein susu atau sering disebut keju. Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.
8. Enzim lipase
Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus dua belas jari ( duodenum ). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit.
]]>Energi inilah yang kemudian dibutuhkan tubuh dalam beraktivitas, sehingga keberadaan enzim dalam tubuh harus dalam keadaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Enzim adalah biokatalisator organik dari macam-macam enzim yang dihasilkan oleh organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan fungsi protein bagi tubuh. Dua fungsi pokok enzim dalam tubuh yaitu :
Dalam mekanisme kerja enzim pada awalnya berupa Molekul yang dikenal dengan nama substrat, yang kemudian dioptimalkan dengan mengalami perubahan menjadi molekul yang lebih sederhana, yang disebut disebut produk. Dari proses inilah, menghasilkan macam-macam enzim dalam tubuh manusia yang berguna mempercepar lintasan metabolisme, dengan melakukan rekasi terhadap molekul-molekul pada substrat.
Dalam tubuh manusia, diketahui terdiri dari berbagai enzim yang bereaksi beraksi pada substrat berbeda dan menghasilkan produk yang berbeda pula. Terdapat 3 golongan yang membagi macam-macam enzim berdasarkan ilmu biologi seperti berikut :
1. Golongan Enzim Karbohidrase
Golongan enzim Karbohidarasi tersebut, terbagi menjadi beberapa jenis enzim seperti berikut :
2. Golongan Enzim Protase
Macam-macam enzim protase meliputi berbagai enzim yang terbagi seperti berikut :
3. Golongan Enzim Esterase
Kemudian yang terakhir adalah enzim estrase, berikut ini beberapa enzim yang termasuk di dalamnya :
Macam-macam enzim ini bisa ditemui di seluruh bagian tubuh kita, namun kinerja enzim ini tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain suhu, kofaktor, keasaman dan juga inhibitor. Hal tersebut karena masing-masing enzim tersebut, bekerja pada substrat tertentu baik dan memiliki sifat asam maupun basa.
Sehingga secara spesifik, dapat disimpulkan bahwa macam-macam enzim dalam tubuh manusia, mempunyai sisi yang aktif dimana dan membentuk gugus R residu asam amino yang spesifik. Seperti pada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa enzim terbentuk seperti koloid dengan maksud untuk memperbesar aktifitas, sehingga enzim pada setiap tubuh seseorang bisa berbeda terkandung dengan kondisinya.
]]>