Mikroskop adalah salah satu alat penelitian yang banyak digunakan dalam dunia pengetahuan, salah satunya pada cabang-cabang ilmu biologi. Hal ini karena fungsi mikroskop tersebut digunakan untuk mengamati benda-benda renik yang tidak bisa diamati oleh mata telanjang. Pengamatan benda-benda yang sangat kecil tersebut membutuhkan jenis-jenis mikroskop yang berbeda sesuai dengan penelitian yang dibutuhkan.
Sebelum mencoba menggunakan mikroskop ini, ada baiknya untuk mengetahui bagian-bagian mikroskop serta fungsinya masing-masing untuk mengamati benda renik, seperti berikut.
Bagian-bagian Mikroskop
Benda mikroskop mulai dibuat oleh seseorang pembuat kacamata bernama Zaccharias Janssen dari Belanda. Sejarah mikroskop di mulai pertama kali pada tahun 1610 oleh Galileo, untuk mengamati gejala dan fenomena alam. Mikroskop satu lensa mulai digunakan untuk melihat objek agar menjadi lebih besar. Bagian-bagian mikroskop yang digunakan untuk penelitian, memiliki fungsi tersendiri. Beberapa bagian tersebut secara garis besar di bagi menjadi 2 bagian seperti berikut :
1. Bagian Mekanik
- Kaki mikroskop. Umumnya bagian ini memiliki bentuk serupa dengan huruf V atau U.
- Bagian tabung – Fungsi bagian mikroskop ini akan mengatur titik fokus obyek dan dapat digerakkan baik dan turun sesuai kebutuhan
- Penjepit objek – Penjepit obyek diperuntukkan untuk membuat obyek penelitian tidak mudah bergeser
- Meja objek – adalah tempat benda yang diteliti, berbahan logam pipih dan berbentuk bulatan atau persegi empat. Sisi tengah bagian mikroskop ini terdapat lubang yang berfungsi untuk meneruskan cahaya dari cermin mikroskop.
- Pengatur kasar – Bagian mikroskop ini akan mengatur jarak yang sesuai antara objek yang diamati dan lensa objektif
- Pengatur halus – Fungsi bagian mikroskop ini akan membuat bayangan objek yang jauh terlihat lebih jelas. Penempatan obyek yang tepat akan mempengaruhi bayangan yang dihasilkan.
2. Bagian Optik
- Lensa okuler – Yaitu bagian pada optik mikroskop yang berguna untuk memperbesar bayangan obyek, lalu ditampilkan pada bagian retina mata penggunanya. Letak lensa okuler berada pada bagian ujung optik dan menghadap mata pengguna secara langsung.
- Lensa objektif – Bagian ini melakukan pembesaran obyek secara visual dan ditampilkan pada lensa okuler yang diteruskan pada bagian mata penggunanya.
- Diafragma – Seperti fungsi diafragma pada sistem pernafasan yang mengatur udara yang masuk ke paru-paru. Diafragma mikroskop berguna dalam jumlah cahaya yang masuk dalam bagian optik mikroskop.
- Kondensor – Bagian ini berfungsi dalam menyalurkan sinar pada obyek yang diteliti. Pembuatan kondensor terbuat dari konvergen yang berfungsi memusatkan cahaya pada obyek.
- Cermin – Bagian optik yang berfungsi untuk memantulkan cahaya ke dalam mikroskop yaitu cermin cekung dan cembung
Jenis-jenis Mikroskop
Berbagai jenis-jenis mikroskop digunakan berdasarkan objek pengamatan tersebut, seperti berikut ini :
Mikroskop Cahaya
Jenis mikroskop cahaya mampu memperbesar obyek hingga 100o kali lipat. Komponen bagian mikroskop itu sendiri terdiri dari 1 lensa okuler (monokular) dan 2 lensa okuler (binokular).
Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo dapat melihat objek secara 3 dimensi dan dapat banyak digunakan untuk mengamati benda yang relatif besar dengan pembesaran objek sampai 30 kali lipat.
Mikroskop Elektron
Pada jenis mikroskop elektron mampu melakukan pelebaran terhadap obyek sebanyak 10000 kali. Hal ini dikarenakan elektron dapat digunakan sebagai pengganti cahaya. Terdapat 2 jenis mikroskop elektron yaitu :
- Mikroskop elektro scanning (SEM)
- Mikroskop elektron transmisi (TEM).
Advertisements