Sel darah merah merupakan komponen utama dan terbanyak dalam pembentukan darah manusia. Dalam tubuh kita ada tiga jenis sel darah, sel darah putih (leukosit), sel darah merah (eritrosit) dan trombosit (keping darah). Dalam sel-sel tersebut, memberikan peranan yang penting dalam menjalani berbagai macam fungsi tubuh. Ketiga komponen tersebut harus berada pada dalam jumlah yang normal dalam tubuh kita, sehingga tubuh dapat melakukan fungsinya secara optimal tanpa adanya gangguan.
Sel Darah Merah
Sel darah merah (eritrosit) di ambil dari Bahasa Yunani, yaitu erythros yang berarti merah dan kytos yang berarti selubung sel. Dalam klasifikasi hewan hewan bertulang belakang, eritrosit inilah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke jaringan-jaringan pada tubuh lewat darah. Hal inilah yang membuatnya paling banyak terdapat pada komponen pembentuk darah, karena manfaat oksigen ini digunakan dalam metabolisme pada tubuh.
Dalam darah terdapat zat yang bertugas mengikat kadar oksigen dalam darah yakni hemoglobin. Zat ini juga menjadikan darah berwarna merah karena kandungan zat besi yang merupakan unsur pembuatan hemoglobin. Pada sistem pernafasan manusia, fungsi paru-paru akan memberikan oksigen yang kemudian di ambil oleh hemoglobin yang di bawa eritrosit. Kemudian bersamaan dengan aliran darah melewati pembuluh kapiler, oksigen ini dilepaskan ke seluruh bagian tubuh.
Sel darah merah berbentuk seperti cakram atau bikonkaf dan tidak memiliki inti di setiap selnya. Memiliki ukuran dengan diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm) dan bersifat pasif (tidak bergerak). Pada orang dewasa dengan kondisi tubuh yang sehat, memiliki kandungan 2–3 × 1013 eritrosit setiap waktu. Wanita memiliki memiliki kandungan sebanyak 4-5 juta eritrosit per mikroliter darah, yang lebih banyak pada pria yaitu 5-6 juta.
Fungsi Sel Darah Merah
Selain menghantarkan oksigen ke suluruh tubuh, sel darah memiliki fungsi lain yaitu :
- Sel darah merah berperan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh – Saat darah merah mengalami proses lisis oleh patogen atau bakteri, hemoglobin pada sel darah merah akan melepaskan zat radikal bebas berfungsi untuk membunuh membran sel patogen.
- Pada hemoglobin terdapat senyawa S-nitrosothiol yang memiliki fungsi terhadap pembuluh darah dengan melebarkan pembuluh darah sehingga melancarkan aliran darah yang menuju ke seluruh tubuh.
Pembentukan Sel Darah Merah
Sel darah merah berbentuk seperti cakram atau bikonkaf dan tidak memiliki inti di setiap selnya. Memiliki ukuran dengan diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm) dan bersifat pasif (tidak bergerak). Dalam tubuh manusia, pembentukan sel darah merah dilakukan pada bagian sumsum tulang belakang yang kemudian, dengan membuat kepingan-kepingan bikonkaf dan tidak terdapat nukleus. Berikut ini penjelasannya :
- Sel-sel yang berada pada sumsum tulang belakang untuk membuat darah yaitu, retukulosit.
- Pada sel-sel yang telah matang, plasma darahnya berubah sehingga fagosit, yang kemudian menggantikan sel-sel yang telah mati dan menghasilkan fagositas.
- Partikel hemoglobin di pecah menjadi besi dan biliverdin dan berakhir menjadi bilirubin. Kemudian bersama partikel pecahan besi ini meluncur ke dalam plasma darah yang membawa protein (transferin).
- Sel darah diproduksi sebanyak 2 juta setiap detik.
Pada orang dewasa dengan kondisi tubuh yang sehat, memiliki kandungan 2–3 × 1013 eritrosit setiap waktu. Wanita memiliki memiliki kandungan sebanyak 4-5 juta eritrosit per mikroliter darah, yang lebih banyak pada pria yaitu 5-6 juta.
Advertisements