Monumen nasional atau yang lebih dikenal dengan Monas ini merupakan tugu kebanggaan Indonesia yang berada di Jakarta. Sejarah Monas merupakan sebuah monumen yang menggambarkan perjuangan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Seperti pada museum lainnya, pada umumnya berisi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sejarah Indonesia.
Pada awal pembuatannya, monumen nasional ini dilakukan pada masa pemerintahan presiden Soekarno pada bulan Agustus 1959 oleh arsitektru Indonesia yang bernama Soedarsono. Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1970, presiden Soekarno meresmikan monumen nasional ini dan sejak tanggal 12 Juli 1975 di buka untuk umum.
Monumen nasional
Pada setiap bagian pada monumen nasional mengandung unsur untuk mengenang sejarah perjuangan Indonesia, sehingga dengan mengenal sejarah monas juga akan mengenang sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Berikut ini unsur sejarah pada pembangunan monas, terdapat pada bagian-bagiannya :
- Pada bentuk Tugu Monas dengan dimensi penuh, mengandung ciri khas budaya bangsa Indonesia yaitu, tugu yang menjulang tinggi melambangkan lingga (alu/antan), pada bagian pelataran atau cawan monas melambangkan yoni (lumpang). Alu dan lumpang adalah jenis alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah rumah penduduk Indonesia dahulu.
- Pengambilan bentuk menyerupai Lingga dan yoni ini, merupakan keseimbangan pada setiap bentuk kehidupan. Seperti halnya positif dan negatif, seperti lelaki dan perempuan, siang dan malam, air dan api, langit dan bumi sebagai lambang dari alam yang abadi.
- Pada pelataran puncak tugu monas terlihat kobaran api yang tak kunjung padam. Hal ini menggambarkan tekad dan semangat bangsa Indonesia untuk berjuang yang tidak akan surut sepanjang masa.
- Kemudian pada tinggi pelataran dibuat setinggi 17 meter dan tinggi ruang museum 8 meter ini membentuk bujur sangkar dengan ukuran 45 x 45 meter. Pemilihan ukuran ini merupakan perwujudan dari waktu Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17/8-/945.
Bagian Monumen Nasional
Pada monumen nasional, terbagi dari beberapa ruangan di dalamnya dan sebagian besar dari setiap ruangan ini menyimpan sejarah perjuangan Indonesia, seperti berikut :
1. Ruangan museum sejarah
Ruang Museum Sejarah yang terletak 3 meter di bawah permukaan halaman tugu monas, berisikan diorama yang mengabadikan peristiwa sejarah sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia, perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia.
dengan ukuran luas sekitar 80X80 meter persegi dengan dinding, tiang, dan lantai berlapis marmer ini, berisi 51 jendela peragaan (diorama) pada masa pembangunan sampai orde baru.
2. Ruang Kemerdekaan
Ruangan Kemerdekaan berada pada cawan tugu monas dengan bentu amfiteater. Bagian dalamnya terdapat atribut-atribut kemerdekaan Republik Indonesia seperti, peta negara republik Indonesia, Lambang Negara Bhinneka Tunggal Ika, dan Pintu gapura yang isinya merupakan naskah proklamasi kemerdekaan.
3. Pelataran Puncak
Pelataran puncak Tugu monas berada pada ketinggian 115 meter, yang di ukur dari halaman monumen nasional. Menggunakan elevator yang disediakan, setiap pengunjung dapat mencapai pelataran puncak yang luasnya 11X11 meter persegi. Pada pelataran tugu monas, kita bisa menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta dengan teropong yang disediakan.
4. Lidah Api
Bagin paling puncak dari tugi monas, berbentuk lidah api di yang terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton yang tingginya mencapai 14 meter, diameter 6 meter yang 77 bagiannya disatukan. Pada permukaan lidah api berlapis emas (gold leaf) dengan berat lebih kurang 50 kg. Ketinggian halaman Tugu monas sampai dengan puncak lidah api tersebut sekitar 132 meter.
Jika anda ingin berkunjung kesana, monumen nasional ini terletak pada bagian yang cukup strategis di Jakarta yaitu di tengah lapangan medan merdeka yang buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 15.00 WIB kecuali pada hari senin pekan terakhir di setiap bulan, monas di tutup untuk umum.
Advertisements