Selain proses menuju kemerdekaan Indonesia yang dapat kita jadikan sebuah pelajaran tentunya kita juga dapat mempelajari Operasi Seroja yang terjadi pada tanggal 7 Desember 1975 untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai cerita dan sejarah negara tempat kita lahir dan tinggal. Indonesia banyak menyimpan berbagai cerita dan sejarah di masa lampau namun banyak masyarakat Indonesia yang bersifat tidak mau peduli dan tahu dengan sejarah Indonesia, padahal apabila masyarakat Indonesia bisa lebih bersikap bijak dan menghargai sejarah tentu hal tersebut akan mempengaruhi pola pikir masyarakat untuk saling berkontribusi memajukan negara Indonesia. Bila kita melihat dan membaca Biografi Soekarno sebagai pahlawan nasional Kemerdekaan Indonesia tentu kita dapat memahami betul perjuangan Soekarno dalam mewujudkan proklamasi kemerdekaan Indonesia dan bisa memahami betul makna proklamasi bagi kemerdekaan Indonesia yang sebenarnya.
Operasi Seroja
Operasi seroja adalah sebuah sandi yang ditujukan untuk invasi Indonesia ke Timor Timur yang dimulaisejak tanggal 7 Desember pada tahun 1975. Pihak Indonesia memutuskan untuk menyerbu Timor Timur karena Amerika Serikat dan Australia mendesak dan menginginkan Fretilin yang berpaham komunisme tidak berkuasa di Timor Timur. Selain karena desakan Amerika Serikat, operasi seroja dilakukan karena sebagian rakyat Timor Timur menginginkan bersatu dengan Indonesia mengingat alasan etnik serta latar belakang sejarah yang ada.
Operasi Seroja dengan menggunakan kekuatan Militer Indonesia mulai bergerak menyebrangi perbatasan dekat Atambua pada tanggal 17 Desember tahun 1975. Sebelum Angkatan Darat Indonesia bergerak, pesawat-pesawat Angkatan Udara TNI RI sudah mengepung Timor Timur. Pertama kali kontak pasukan infranti dengan Fretilin terjadi pada 18 hingga 29 September 1976. Anggota Tentara Nasional Indonesia memang berhasil memasuki Dili pada bulan Februari 1976 namun di balik itu banyaik sekali pertempuran yang terjadi baik skala kecil ataupun besar dengan Fretilin.
Operasi Seroja pada akhirnya berakhir pada tahun 1978 dengan kekalahan Fretilin karena pasukannya yang sebanyak 3.000 orang menyerah setelah dikepung oleh Tentara Nasional Indonesia selama berhari-hari. Selama Operasi Seroja, arus warga Timor Timur yang diungsikan ke wilayah Indonesia mencapai 100.000 orang. Hal ini dilakukan untuk mencegah semakin banyaknya korban yang berjatuhan karena selama banyak sekali pihak militer dan warga sipil yang menjadi korban. Fretilin sendiri seringkali memakai warga sipil sebagai tameng selama Operasi Seroja dilangsungkan.
Karena Operasi Seroja membuahkan hasil banyak nama-nama perwira yang mencuat ke permukaan karena jasa-jasanya di lapangan terkenal sangat tangguh. Beberapa perwira tersebut antara lain Mayor Inf Tarub, Mayor Inf Yunus Yosfiah, Kapten Inf Luhut Panjaitan, serta Kapten Inf Kirbiantoro.
Dampak Operasi Seroja
Dampak dari operasi seroja tentunya adalah banyak korban yang akhirnya meninggal karena menjalankan tugas sebagai Tentara Nasional Indonesia baik itu Angkatan Darat ataupun Angkatan Udara. Selain itu, masih banyak juga veteran yang kini masih hidup namun dalam kondisi cacat dan tidak mendapatkan perhatian pemerintah. Oleh karena itu diharapkan pemerintah dan merupakan salah satu tugas Presiden yaitu lebih bijak dalam membuat kebijakan yang menyangkut pahlawan bangsa seperti anggota Tentara Nasional Indonesia dengan tujuan menghargai jasa-jasa mereka terhadap negara.
Advertisements