Budidaya jamur tiram dapat menjadi peluang bisnis jamur yang semakin menjanjikan saat ini. Industri pangan yang saat ini semakin meningkat membuat beragam jenis bahan pangan diburu untuk dijadikan inovasi bisnis. Lahirnya bisnis waralaba makanan adalah salah satu contohnya, macam-macam jenis bahan pangan telah di sulap menjadi kreasi kuliner yang menggoda untuk dicoba, seperti makanan berbahan dasar jamur.
Permintaan pasokan jamur yang tinggi contohnya jamur tiram, dengan cara budidaya jamur tiram menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan.
Budidaya Jamur Tiram
Budidaya jamur tiram memang sedikit berbeda dengan budidaya tanaman lain seperti budidaya jambu kristal, buah naga dan sebagainya. Jamur yang tumbuh di hutan akan tumbuh berkembang dibawah pohon berdaun lebar atau pada tanaman berkayu. Hal tersebut penting untuk jadi patokan dalam budidaya jamur tiram karena sifat jamur tidak memerlukan banyak cahaya matahari.
Pada beragam jenis jamur terdapat miselium berbentuk jaringan yang didalamnya kumpulan dari hifa jamur. Miselium yang disimpan di tempat yang redup, jumlahnya lebih banyak dibandingkan pada tempat terang di bawah cahaya matahari. Untuk menghasilkan jamur dengan kualitas baik, dibutuhkan beberapa persiapan untuk tempat berkembangnya jamur seperti berikut :
Pembuatan Bibit Untuk Budidaya Jamur Tiram
- Kompor minyak
- Drum diameter 80 cm dan tinggi 96 cm
- Rak dengan luas 3m²
- pH meter
- Thermometer
- Penyemprot dan pipa 2 inci sebanyak 300 buah
- Cincin
- Lampu spirtus, dengan volume 30 liter
- Baskom
- Sekpo
- Serbuk kayu albasia 10,5 kg
- Dedak halus 21 kg
- Tepung jagung 0,6 kg
- TSP murni 1 kg
- 3 buah kapur
- Bibit jamur F3 sebanyak 3 buah
- Alcohol 95% sebanyak 1 liter
- Plastik transparan sebesar (20x35x0,5) cm sebanyak 300 buah
- Kertas roti 10 x 10 sebanyak 300 buah
- Karet gelang tahan panas 600 buah
- Air bersih 30 liter
- Serbuk gergaji yang telah dibersihkan, buang bagian yang besar dan tajam karena akan merusak plastic substrat.
- campur sesuai komposisi takaran dalam baskom plastic. Bahan yang dicampurkan untuk menghasilkan 100 log adalah sebagai berikut : Serbuk gergaji atau ampas tebu halus 10.5 kg, Tepung jagung 0,6 kg, Dedak halus 21 kg, TSP 1 kg dan Kapur 3 buah
- Aduk sampai merata, jangan sampai ada gumpalan-gumpalan. Beri air secukupnya dengan kandungan 60% dan pH media diukur.
- bahan dimasukan dalam plastic transparan dengan ukuran 20 x 35 cm dan tebal 0,5 dan dipadatkan merata agar mmebentuk log yang baik. Ujung plastik bawah ditusuk jari telunjuk supaya masak, agar bahan yang dimasukkan dan dipadatkan tetap berada pada posisinya (tidak miring). Pengisian disisakan 15 cm untuk memudahkan dalam mengikat.
- Timbang berat setiap log, yaitu sebanyak 1,2 kg.
- Sisa ujung plastik yang masuk ke dalam cincin dilipat keluar, lalu ikat mulut plastik dengan karet tahan panas.
- Tutup mulut log dengan kapas dan tutup lagi dengan kertas, lalu ikat lagi dengan karet.
- Lakukan pengukusan log selama 12 jam. Lamanya pengukusan dihitung setelah air di dalam drum mendidih.
- Selesai pengukusan media di angkat dari drum dan biarkan selama 8 jam hingga sampai dingin pada ruangan yang tertutup. Selanjutnya telah siap dilakukan pembibitan.
Advertisements