Budidaya ikan patin menjadi salah satu bisnis kewirausahaan budidaya hewan, yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia sekarang ini. Selain karena pemeliharaan ikan patin ini terbilang tidak begitu sulit, namun menjanjikan keuntungan yang cukup signifikan. Berbagai jenis budidaya hewan yang paling banyak digeluti adalah budaya biota laut, karena merupakan kebutuhan sehari-hari dijadikan bahan makanan seperti :
- budidaya ikan nila
- budidaya ikan lele
- dan sebagainya
Budidaya Ikan Patin
Budidaya ikan patin begitu diminati oleh masyarakat karena pertumbuhan ikan patin dapat digolongkan sangat pesat. Saat berusia 2 bulan benih ikan patin sudah mempunyai panjang 10-12 cm dan beratnya hingga 14-15 gram. Ikan patin sendiri dapat bertahan hingga berumur 20 tahun.
Adapun beberapa persyaratan yang harus dilakukan agar ternak ikan patin dapat berhasil. Berikut diantaranya :
- Untuk cara budidaya ikan patin, tanah yang digunakan harus berjenis tanah liat atau lempung dan tidak memiliki poros. jenis tanah ini akan mampu menahan massa air yang besar dan tidak bocor.
- Selain itu kemiringan tanah harus diantara 3-5% agar dapat memudahkan pengairan secara gravitasi
- Jika pengembangbiakan ikan patin dilakukan dengan menggunakan jala, sebaiknya juga memilih sungai yang memiliki arus lambat sebagai lokasi.
- Air yang digunakan untuk pemeliharaan ikan patin pun harus bersih dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun ataupun sampah
- Suhu air pun harus ada di sekitar 26-28 derajat celcius untuk memudahkan penetasan telur menjadi larva dan ph air juga harus berkisar 6.5-7
Setelah persyaratan di atas sudah dapat dipenuhi barulah anda memulai teknik budidaya atau berternak ikan patin.
Teknik Budidaya Ikan Patin
Langkah-langkah teknik budidaya ikan patin yang benar adalah sebagai berikut :
Pemupukan
Idealnya kolam lumpur yang dijadikan tempat ternak ikan patin, harus dilakukan pemupukan sebelum benih ikan patin disebarkan. Kolam dipupuk agar meningkatkan produktivas kolam dan merangsang petumbuhan makanan secara alami. Pada umumnya pupuk yang dipakai adalah pupuk kandang atau pupuk hijau sebanyak 50-700 gram/m2.
Pemberian Pakan
Salah satu faktor penentu keberhasilan ternak ikan patin adalah faktor pakan yang akan diberikan. Memberikan makanan dalam ternak ikan patin harus sesuai dengan ketentuan kandungan gizi, jumlah serta frekuensi pemberian makanan tersebut. Sebaiknya memberikan makanan hanya 2 kali dalam sehari yaitu saat pagi dan sore hari dan jumlah makanan yang diberikan 3-5% dari jumlah berat badan ikan yang sedang dipelihara. Makanan yang dapat diberikan bisa berupa pelet atau jenis makanan laut seperti kerang, keong emas, bekicot, dll.
Proses Pemanenan
Pemanenan ikan patin adalah saat yang paling ditunggu-tunggu dalam menjalankan budidaya ikan patin karena apabila tidak teliti dan cermat dalam proses pemanenan, resikonya adalah ikan akan mengalami kematian atau kerusakan. Disarankan memanen ikan patin dengan menangkapnya dimulai dari bagian yang ada di hilir kemudian ke bagian hulu. Apabila sudah berhasil dalam proses memanen kalian bisa menjualnya ke pasaran dengan harga per kilogram Rp15.000-Rp20.000.
Penanganan Hama Dalam Budidaya Ikan Patin
Salah satu kendala pada cara budidaya ikan patin ini adalah masalah hama dan penyakit yang kemungkinan dapat menyerang ikan patin. Hama yang biasanya menyerang adalah lingsang, kura-kura, biawak, ular air, dan burung sehingga penanganan yang tepat adalah mencegah akses masuk hama tersebut kedalam kolam dengan memasang lampu penerangan karena biasanya hama tidak akan mau masuk jika ada penerangan.
Selain budidaya ikan patin yang banyak diminati, ada berbagai banyak budidaya hewan lainnya yang juga menjanjikan keuntungan besar untuk anda :
- Budidaya Belut
- Budiaya Kelinci
- dan sebagainya
Advertisements