Bagi seorang karyawan perusahaan, kata PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) adalah hal yang paling mengerikan, namun inilah kenyataan yang dapa terjadi untuk seorang pegawai. Pada dasarnya setiap perusahaan memang memiliki hak untuk melakukan PHK terhadap perusahaannya namun, hal ini hendaknya dilakukan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang sudah semestinya.
Mengapa seseorang Mengalami PHK ?
Prestasi Kerja
Alasan seseorang mengalami PHK bisa dikarenakan bagaimana prestasi kerja. Tapi tolak ukur prestasi ini dapat berbeda misalnya pada perusahaan manufaktur dan perusahaan tambang, meskipun menempati jabatan yang sama. Mungkin PHK ini dapat terjadi karena seseorang tidak dapat melakukan aspek-aspek yang dibutuhkan dalam pekerjaannya
Namun sebelum menembak karyawan, lakukan evaluasi kinerja untuk menemukan kekurangannya dan memberikan konseling untuk membantu memperbaikinya. Jika memang tidak menunjukkan perbaikan, pertimbangkan untuk memindahkan ke posisi yang lebih cocok, sebelum menjatuhkan vons PHK.
Kondisi Bisnis
Kondisi bisnis yang sedang dalam keadaan kritis, dapat memaksa untuk memecat sebagian karyawan karena alasan ekonomi perusahaan. Menurut beberapa pandangan, PHK ini digunakan sebagai upaya terakhir setelah langkah-langkah seperti mengurangi biaya bisnis lain atau kebijakan lain dan belum menemukan hasil.
Pemutusan hubungan kerja ini bisa terjadi secara permanen, namun sebaiknya karyawan akan dipanggil kembali untuk bekerja jika kondisi bisnis membaik.
Perilaku tidak dapat diterima
Perusahaan mungkin perlu memecat seorang karyawan karena perilaku yang tidak dapat diterima. Contohnya jika kode melanggar kode etik perusahaan, seperti larangan untuk memberikan informasi rahasia kepada perusahaan dan pelanggan, Jika hal ini ditemukan seorang karyawan telah melakukannya, perusahaan tidak punya alasan untuk mempertahankannya.
Tindakan lain yang menyebabkan PHK, termasuk mencuri harta perusahaan, terlibat dalam pelecehan seksual atau berperilaku mengancam karyawan lain. Karyawan yang melakukan pola perilaku tidak sopan yang mengganggu lingkungan kerja, yang tidak dapat ditoleransi.
Masalah kehadiran
Seorang karyawan yang sering terlambat hadir atau tidak hadir, sedikit banyak akan mempengaruhi produktivitas kerja. Ketidakhadiran kerja yang sering dilakukan bisa menjadi pertanda adanya penyebab seperti :
- Mengalami gangguan kesehatan serius
- Hambatan di tempat kerja
- Ketidakpuasan pekerjaan, das sebagainya
Jika seorang karyawan telah mendekati batas kebijakan mengenai kehadiran, cobalah untuk membicarakan secara tatap mata, untuk menemukan ke akar masalahnya sebelum mengambil keputusan untuk melakukan PHK.
Alasan PHK Lainnya
- Melakukan pengrusakan properti bisnis
- Mengkonsumsi berbagai jenis narkoba, alkohol di tempat kerja
- Memalsukan dokumen perusahaan
- Pembangkangan
- kelakuan buruk
- Kinerja minim
- Pencurian
- Menggunakan properti perusahaan untuk kepentingan pribadi
- Melanggar Kebijakan Perusahaan
Alasan lain seorang karyawan bisa dikenai pemecatan, termasuk mengenai ketidakmampuan bergaul dengan rekan kerja atau manajemen. Kemudian menyebarluaskan hal buruk mengenai perusahaan seperti memposting di situs sosial media tanpa alasan sama sekali.
Perlu diingat bahwa banyak perusahaan memiliki kebijakan dan prosedur mengenai tindakan yang perlu dilakukan sebelum seorang karyawan dipecat. Para karyawan harus memahami setiap bentuk aturannya, atau jika memerlukan informasi mengenai kebijakan tersebut, mintalah pada departemen Sumber Daya Manusia untuk informasi mengenai kebijakan dan prosedur perusahaan terkait Pemutusan Hubungan Kerja ini.
Advertisements