Berbagai mesin dan peralatan teknik mungkin memiliki berbagai satuan power yang membuat konsumen sedikit bingung dengan istilah power yang di berikan seperti HP, PS, DK, dan sebagainya. Satuan ini sebenarnya sangat lazim digunakan untuk menunjukkan daya/kekuatan suatu mesin. Penggunaan dari satuan ini biasanya lebih fimiliar di beberapa negara, di negara lain mungkin saja penggunaannya sangat jarang dan lebih besar menggunakan istilah satuan lain.
Untuk memudahkan pemahaman mengenai beberapa istilah daya/power ini berikut adalah penjelasan mengenai berbagai istilah dan satuan HP, PS, PK, BHP, dan DK.
Satuan HP
Horsepower merupakan salah satu nama satuan daya yang cukup populer digunakan di dunia untuk mesin atau komponen mesin sebagai pengukur dayanya. Satuan ini di temukan oleh James Watt (1736- 1819), ilmuan Skotlandia yang sangat populer atas improvisasi mesin uapnya. Unit ukur ini banyak digunaka mengukur output dari mesin piston, turbin, motor listrik, inverter listrik dan mesin lainnya. Di Indonesia dikenal dengan satuan Daya Kuda (DK) namun sangat jarang digunakan.
1 hp = 0,7457 kW (Kilo watt)
Satuan PS dan PK
Pferdestarke (PS) – bahasa Jerman merupakan satuan Horse, ps merupakan istilah lain dari Horsepower namun secara spesifik digunakan di Jerman. Namun jangan keliru mengenai satuan daya ini, walaupun banyak di anggap sama, PS sedikit lebih rendah di bandingkan dengan HP. Satuan PK merupakan Paarden Kracht dari bahasa Belanda yang spesifik digunakan di beberapa negara Eropa. Baik PS dan PK banyak digunakan di India, Amerika Selatan, dan negara Eropa.
1 PS / PK= 0.98 HP
Satuan BHP
Brake Horse Power (BHP) merupakan besarnya daya yang dihasilkan oleh motor tanpa mempertimbangkan salah satu dari berbagai komponen tambahan yang dapat memperlambat kecepatan aktual motor. BHP ini digunakan untuk mengukur kekuatan murni semua mesin. Dengan satuan BHP kita mengetahui tenaga murni sebuah mesin tanpa dikurangi loss power karena kerugian gesekan ban, girboks transmisi dan lain sebagainya.
Berbagai unit satuan ini sangat sering digunakan di berbagai jenis genset untuk mengetahui seberapa besar tenaga yang ada di genset tersebut. Sebagai contoh genset 2000 Kw dengan daya 5.5 HP.
Advertisements