Tata cara sholat perlu dilakukan dengan baik bagi para umat muslim dalam menjalankan ibadah wajib ini. Di setiap agama memiliki tata cara khusus dalam melakukan peribadatan, begitu pula bagi para umat muslim. Setiap manusia memiliki hak dalam memilih dan menentukan agama dan kepercayaannya yang dilindungi oleh HAM. Untuk itu setiap orang dapat secara leluasa menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing, salah satunya adalah tata cara sholat bagi umat islam berikut ini.
Tata Cara Sholat
Tata cara sholat adalah langkah-langkah dalam menunaikan ibadah sholat untuk umat muslim. Sholat diumpamakan sebagai tiang agama, yang menopang keimanan seseorang dalam menjalankan ajaran agama islam. Untuk menjalankan ibadah wajib ini, seorang muslim harus memahami tata cara sholat yang benar, seperti berikut ini :
1. Niat
- Berdiri tegak
- Menutup aurat
- menghadap kiblat
- Niat sholat di dalam hati
“Peliharalah semua sholat dan sholat wustha dan berdirilah dengan tenang karena Allah. Jika kamu dalam ketakutan, sholatlah dengan berjalan kaki atau berkendaraan. Jika kamu dalam keadaa aman, ingatlah kepada Allah dengan cara yang telah diajarkan kepada kamu yang mana sebelumnya kamu tidak mengetahui (cara tersebut).” (QS. Al Baqarah : 238).
2. Takbiratul Ihram
- Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu
- Takbiratul Ihram (takbir pertama kali) “Allhu Akbar” artinya : “Allah maha besar”
- letakkan tangan kanan di atas tangan kiri berada di atas dada dan di atas pusar.
- Membaca
- do’a iftitah
- ta’awwudz “A’udzu billahi minasy syaithanirrajim”
- Membaca Al-Fatihah
- Membaca Ayat-ayat alquran
Doa Iftitah :
“Allahu Akbaru kabiraw walhamdu lillahi kathiraw wasubhanallahhi bukratau waasila. Wajjahtu wajhia lillazi fataras sama wati wal ardha hanifam muslimaw wama ana minal musyrikin. Inna solati wanusuki wamahyaya wammamati lillahi rabbil’alamin. La syarikalahu wabiza lika umirtu wa ana minal muslimin“.
3. Ruku
- Angkat kedua tangan hingga sejajar dengan bahu sambil mengucapkan Allahu Akbar
- Kondisi badan membungkuk sambil kedua tangan memegang lutut sejajar dengan meratakan tulang punggung
- tidak mengangkat kepala dan terlalu membungkuk
- Membaca doa ruku
Doa Ruku :
“Subhaana rabbiyal ‘azhiimi wabihamdih 3x”, artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji kepadaNya”.
4. I’tidal
- Bangkit dari ruku dengan mengangkat kedua tangan sejajar
- Sambil mengucapkan “Sami’allaahu liman hamidah”
- Membaca doa I’tidal
Doa I’tidal :
“Rabbanaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wamil-umaasyi’ta min syai-in ba’du“, artinya : “Wahai Tuhan kami, bagiMu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi serta sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki setelah itu”
5. Sujud
- Mengucapkan Allahu Akbar
- Turun hingga posisi sujud dengan bertumpu pada tujuh anggota sujud, yaitu dahi (dan bagian tubuh di dalamnya) dua telapak tangan, dua lutut dan ujung dua tapak kaki
- Pastikan ke tujuh titik ini menyentuh lantai
- Membaca doa sujud
Doa Sujud :
“Subhaana rabbiyal a’laa wabihamdih 3x ” artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji kepadaNya”
6. Duduk Iftirasy (Duduk diantara dua sujud)
- Bangkit dari sujud sambil mengucapkan takbir
- duduk bertumpu pada kaki kiri dan duduk di atasnya
- Menegakkan telapak kaki kanan
- Membaca doa duduk iftirasy
- doa duduk iftirasy
Doa duduk iftirasy :
“Rabbiqhfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii“, artinya: “Wahai Tuhanku ampunilah aku,kasihanilah aku,cukupilah kekuranganku,angkatlah (derajat)ku beririzqilah aku,beri petunjukla aku, sehatkanlah aku dan ma’afkanlah aku.”
7. Sujud kembali, kemudian ulangi gerakannya kembali untuk melanjutkan rakaat ke 2 hingga duduk iftirasy namun pada langkah ke dua, hanya membaca surah alfatihah dan ayat-ayat alquran
8. Duduk Tasyahud
- Hal ini dilakukan pada sholat dengan rokaat lebih dari 2 dan sholat berjumlah 2 rokaat, langsung pada duduk Tawarruk
- Membaca doa tasyahud
Doa Tasyahud :
“Attahiyyatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaayulillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wabaraakatuh. Assalaamu ‘alaina wa’alaa ‘ibaadillaahishshaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa-asyhadu anna Muhammadarrasuulullah. Allaahummashalli ‘alaa Muhammad“
9. Berdiri kembali sambil mengucapkan takbir dan melanjutkan rakaat 3 dan 4, namun bacaan sholat terbatas hanya membaca surat Al-Fatihah saja.
10. Duduk Tawarruk
- Menegakkan telapak kaki kanan
- meletakkan telapak kaki kiri di bawah betis kaki kanan
- Dudukkan di lantai
- meletakkan kedua tangan di atas kedua paha
- Membaca doa Tasyahud
- Kemudian membaca shalawat kepada Nabi shallallaahu alaihi wasallam
Lafadz sholawat Nabi :
“Wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shallaita ‘alaa Ibraahim wa’alaa aali Ibraahim. Wabaarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarata ‘alaa Ibraahim wa ‘alaa aali Ibraahiim. Fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid“
11. Salam
- Kemudian menoleh kanan dan kiri sambil mengucapkan salam
- “Assalaamu ‘alaikum warahmatullaah” dengan suara yang jelas
Larangan Dalam Tata Cara Sholat Yang Benar
Dalam mengerjakan sholat, ada beberapa perilaku kurang baik dilakukan sehingga dilarang dalam tata cara sholat, seperti berikut ini :
Melafadzkan Niat
Hal ini dikatakan bahwa Nabi ataupun para sahabatnya tidak melafadzkan niat sholat.
Abu Dawud bertanya kepada Imam Ahmad. Dia berkata, “Apakah orang sholat mengatakan sesuatu sebelum dia takbir?” Imam Ahmad menjawab, “Tidak.” (Masaail al Imam Ahmad hal 31 dan Majmuu’ al Fataawaa XXII/28).
Pengucapan Takbiratul Ihram
Artinya, takbirotul ihrom harus diucapkan dengan lisan nukan dalam hati.
Muhammad Ibnu Rusyd berkata, “Adapun seseorang yang membaca dalam hati, tanpa menggerakkan lidahnya, maka hal itu tidak disebut dengan membaca. Karena yang disebut dengan membaca adalah dengan melafadzkannya di mulut.”
Menengadah ke langit
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Hendaklah sekelompok orang benar-benar menghentikan pandangan matanya yang terangkat ke langit ketika berdoa dalam sholat atau hendaklah mereka benar-benar menjaga pandangan mata mereka.” (HR. Muslim, Nasa’i dan Ahmad).
Anjuran Pada Tata Cara Sholat Menurut Islam
Menghadap Sutrah
Sutrah (pembatas yang berada di depan orang sholat) dalam sholat menjadi keharusan imam dan orang yang sholat sendirian.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “Bila seseorang di antara kamu sholat menghadap sutrah, hendaklah dia mendekati sutrahnya sehingga setan tidak dapat memutus sholatnya.” (HR. Abu Dawud, Al Bazzar dan Hakim. Disahkan oleh Hakim, disetujui olah Dzahabi dan Nawawi).
Memandang tempat sujud
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika mendirikan sholat, mengarahkan pandangannya ke tempat sujud. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mengalihkan pandangannya dari tempat sujud (di dalam sholat).” (HR. Baihaqi dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).
Tata cara sholat yang dikerjakan dengan baik dan sesuai dengan ketentuanNya akan mencegah kebiasan buruk bagi seorang muslim yang melanggar ajaran-ajaran agama islam.
Advertisements