Blog
Advertisement

Upacara Ngaben di Bali

Diposkan pada: Oleh: Pada Kategori: News & Info

Advertisement

Selain terkenal dengan budaya hari nyepi, Umat Hindu di Bali pun dikenal dengan cara pemakaman jenazah yang khas yaitu upacara ngaben. Upacara ngaben umat Hindu di Bali adalah sebuah acara pembakaran mayat di Bali. Masyarakat Bali pun menganggap kematian bukanlah sebuah hal yang patut ditangisi karena nantinya mayat yang sudah meninggal akan menjalani reinkarnasi dan menemukan tempat peristirahatan di Moksha.

Upacara ngaben selalu memakai api, api yang dipakai ada dua jenis yaitu api konkret (api dalam arti sebenarnya) dan api abstrak (api yang berasal  dari Puja Mantra Pendeta). Makna upacara ngaben adalah sebagai simbolis mengembalikan roh orang yang sudah meninggal tersebut ke tempat asalnya.

Upacara Ngaben

Upacara ngaben dilaksanakan oleh anggota keluarganya sebagai wujud rasa kasih sayang terhadap orang yang sudah meninggal tersebut. Upacara tersebut pun akan dilaksanakan dalam semarak karena adanya kepercayaan bahwa apabila kita menangisi kepergian orang yang sudah meninggal tersebut saat upacara ngaben, hal itu akan menghambat roh tersebut untuk menemukan Moksha.

Upacara ini tidak bisa dilangsungkan begitu saja ketika seseorang meninggal disebabkan oleh di Bali masih berlakunya sistem kasta. Apabila seseorang itu status sosialnya tinggi tentu 3 hari setelah orang tersebut meninggal bisa dilangsungkan upacara ngaben sedangkan apabila seseorang yang meninggal mempunyai kasta rendah, upacara ngaben akan diadakan secara massal dengan catatan jenazah akan dimakamkan terlebih dahulu. Selain itu upacara ngaben tidak bisa langsung dilakukan mengingat biaya yang dikeluarkan sangat banyak.

Proses Upacara Ngaben

Proses upacara ngaben begitu banyak dan mempunyai filosofi tersendiri di setiap bagian upacaranya. Akan lebih jelas apabila anda membaca satu per satu tahapan yang ada saat upacara ngaben berlangsung :

  • Nyiramin atau Ngemandusin

Disini jenazah akan dimandikan di halaman rumah keluarga yang bersangkutan. Selain dimandikan, jenazah akan diberikan simbol-simbol yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi bagian tubuh yang tidak digunakan ke asalnya. Seperti bunga melati di kedua lubang hidung, belahan kaca yang ditaruh di atas mata, kemudian daun intaran di alis. Proses ini dalam upacara ngaben memberikan simbol ini pun ditujukan agar saat jenazah mengalami reinkarnasi anggota tubuhnya lengkap (tidak mengalami cacat).

Umat Hindu sangat percaya akan adanya kehidupan setelah kematian dan hukum karma. Tentunya apabila kita ingin kehidupan setelah kematian kita bersifat baik atau jika kalian percaya akan adanya surga, untuk dapat mencapai itu kita harus berusaha sebaik mungkin melakukan hal yang baik seperti selalu membahagiakan orang tua dan berbakti kepadanya.

  • Ngajum Kajang

Kajang adalah sebuah kertas yang nantinya akan diisi oleh aksara-aksara penuh kekuatan magis yang dilakukan oleh pemangku. Upacara ngajum kajang sendiri adalah upacara dimana nantinya semua anggota keluarga akan menekan kajang tersebut sebanyak 3 kali yang merupakan simbol dari keluarga merelakan kepergian orang tersebut dengan ikhlas sehingga roh jenazah dapat melangkah ke kehidupan selanjutnya dengan lancar.

  • Ngaskara

Proses ini bertujuan menyucikan roh tersebut agar bisa menyatu dengan Tuhan yang merupakan tujuan utama upacara ngaben diadakan.

  • Papegatan

Upacara ini menggunakan media sesajen yang disusun di lesung batu kemudian bagian atasnya diisi oleh dua cabang pohon dadap yang dibentuk menjadi seperti gawang dan kemudian dibentangkan benang putih pada kedua cabang pohon itu. Setelah itu saat benang putih ini akan diputuskan oleh anggota keluarga dan pengusung jenazah sebelum keluar dari rumah. Hal ini dimaksudkan untuk memutuskan hubungan duniawi serta rasa cinta terhadap anggota keluarga agar roh dimudahkan dalam perjalanannya menuju Tuhan.

  • Parkiriman Ngutang

Parkiriman ngutang adalah proses dimana jenazah akan diarak berputar 3 kali di depan rumahnya kemudian 3 kali di perempatan/pertigaan desa dan terakhir 3 kali berputar di muka kuburan. Hal ini ada dalam bagian upacara ngaben karena sebagai simbol perpisahan jenazah terhadap keluarga dan lingkungan masyarakat tempat ia tinggal.

  • Ngeseng

Jenazah akan dibaringkan dengan sesajen serta banten. Setelah pendeta membaca mantra-mantra magis barulah jenazah dibakar sampai hangus yang nanti sisa tulangnya akan digilas kemudian di rangkai di dalam buah kelapa gading.

  • Nganyud

Menghanyutkan abu jenazah bisa di laut ataupun sungai.

Summary

Article Name
Upacara Ngaben di Bali
Description
Upacara ngaben di bali dan proses yang terjadi di dalamnya dengan tujuan membuat mempermudah jalan roh menuju ke sisi tuhan umat Hindu.
Author

Advertisements