Proses pembuatan kertas membutuhkan bahan kayu dan harus diolah dengan teliti dan membutuhkan mesin dalam membentuk kertas yang berkualitas. Proses ini diawali oleh warga negara Perancis yang bernama Nicholas Louis Robert pada tahun 1799. Nicholas menemukan proses pembuatan kertas dengan menggunakan wire screen yang bergerak yang kemudian dikenal dengan nama mesin Fourdrinier.
Proses Pembuatan Kertas
Proses pembuatan kertas menggunakan kayu sebagai bahan dasarnya yang tentunya diambil dari hutan, pohon yang dipakai untuk membuat kertas adalah pohon pinus, mulberry dan papyrus. Sebelum dipakai sebagai salah satu bahan proses pembuatan kertas, kayu yang sudah ditebang disimpan terlebih dahulu agar kelembaban kayu tersebut terjaga dan tidak ditumbuhi oleh berbagai jenis jamur.
Setelah kayu sudah dirasa cukup dalam penyimpanan, kayu-kayu tersebut akan dipotong dengan menggunakan mesin. Proses pembuatan kertas ini dikenal dengan nama De Barker. Setelah dipotong, kayu akan dibelah untuk menjadikannya ke ukuran yang lebih kecil atau yang biasa disebut chip menggunakan mesin chipping. Perusahaan manufaktur di Indonesia banyak yang melakukan pengolahan dan pabrik yang mengelola dengan mesin ini.
Langkah selanjutnya adalah chip tersebut akan dimasukkan ke dalam digester untuk memisahkan serat kayu dengan lignin. Proses pembuatan kertas ini mempunyai 2 macam jenis yaitu Chemical Pulping Process dan Mechanical Pulping Process. Hasil yang didapatkan setelah kayu dimasukkan ke dalam digester disebut dengan nama pulp (bubur kertas) yang nantinya akan diolah di paper machine dan menghasilkan kertas.
Proses Paper Machine
Proses pembuatan kertas yang akan dilakukan setelah kayu yang diolah menjadi pulp adalah proses stock preparation. Sebelum proses paper machine dilakukan, pulp tersebut akan diberikan ramuan seperti pewarna (dye), menambahkan zat retensi, memberikan filler yang tujuannya untuk mengisi pori-pori yang ada di serat kayu, dsb.
Setelah melewati proses stock preparation, proses selanjutnya adalah memasukkannya ke dalam headbox tetapi sebelum dimasukkan ke headbox, pulp tersebut dibersihkan dahulu dengan alat cleaner. Dari situlah baru kemudian proses pembuatan kertas selanjutnya yaitu memasukannya ke dalam headbox. Headbox berfungsi untuk membentuk lembaran-lembaran kertas diatas fourdrinier table.
Fourdrinier kemudian membuang air yang terdapat di stock (dewatering) hingga mengeluarkan hasil berupa kertas basah atau web yang mempunyai kadar kepadatan sebanyak 20 %.
Setelah itu kadar kepadatan kertas tersebut akan ditingkatkan dengan menggunakan mesin press, proses pembuatan kertas ini mampu meningkatkan kadar kepadatan kertas menjadi 50 % yang mana hasilnya akan dimasukkan lagi ke dryer atau mesin pengering. Mesin press ini bekerja dengan cara kertas yang akan masuk akan dihimpit dalam dua roll yang berputar. Salah satu roll mempunyai daya tekanan sehingga air akan keluar dari kertas basah (web) dan tentunya proses ini akan menghemat energi ketika kertas tersebut memasuki proses pembuatan kertas yang menggunakan dryer.
Proses Pembuatan Kertas Proses Dryer
Dryer mampu menekan kadar air dalam kertas basah (web) hingga mencapai 6 % yang kemudian hasilnya akan tergantung di pop reel sehingga menjadi sebuah gulungan kertas yang besar (paper roll). Paper roll tersebut yang biasanya menjadi bahan baku sebuah produsen seperti pabrik buku, surat kabar, dan berbagai media pers lainnya seperti majalah dan tabloid. Kertas tersebut pun kita bisa pakai untuk membuat kincir angin.
Banyak masyarakat Indonesia yang menjadikan bidang ini sebagai lahan bisnis, tapi apabila anda dirasa tidak handal di bidang ini anda mungkin bisa mencoba budidaya jamur tiram atau budidaya ikan lele.
Advertisements