Stres dapat mempengaruhi banyak hal dan juga bisa terjadi pada kita semua. Beberapa hal yang mengalami gejala stres saat sibuk bekerja, ketika mengelola keuangan keluarga atau menghadapi hubungan yang penuh dengan tekanan. Terlalu banyak mengalami stres dapat membuat kita berada di alam bawah sadar dan menimbulkan sakit secara mental dan juga fisik.
Apa itu Stress ??
Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang berbahaya, ketika sesuatu yang mengancam terjadi, sebuah reaksi kimia terjadi dalam tubuh. Hal ini memungkinkan seseorang dalam bertindak sebagai pencegahan dari keadaan tersebut. Reaksi ini diketahui sebagai tindakan perlawanan atau respon stres. Selama stress terjadi, kerja jantung meningkat, sistem pernapasan berpacu, otot menegang dan sistem peredaran darah mengalami peningkatan.
Dalam situasi darurat, stres dapat menyelamatkan hidup. Stress akan memberikan kekuatan ekstra untuk membela diri, misalnya membanting rem untuk menghindari kecelakaan. Stress dapat mempertajam konsentrasi dalam belajar. Tapi di luar titik tertentu, stres membantu dan mulai menyebabkan kerusakan besar bagi kesehatan, suasana hati, produktivitas, hubungan dan kualitas hidup.
Tubuh kita dirancang untuk menangani stress stress yang tidak terlalu berat. Namun tidak akan siap untuk menangani resiko stress dalam jangka panjang.
Tanda-tanda dan Gejala Stress
Tanda-tanda dan gejala stress yang berlebihan dapat mempengaruhi pikiran, tubuh, dan perilaku dalam banyak hal, dan semua orang mengalami stres secara berbeda. Tidak hanya dapat melanda masalah kesehatan mental dan fisik yang serius, juga dapat mempengaruhi hubungan di rumah, kantor dan sekolah.
Gejala emosional stres meliputi :
- Menjadi mudah gelisah, frustrasi dan murung
- Merasa kewalahan, seperti kehilangan kontrol
- Mengalami kesulitan untuk santai
- Merasa buruk mengenai diri sendiri, kesepian , tidak berharga dan tertekan
Gejala fisik stress mencakup :
- Penurunan energi
- Sakit kepala
- Sakit perut, seperti diare, sembelit , dan mual
- Nyeri dada dan detak jantung yang cepat
- Insomnia
- Sering pilek dan infeksi
- Kehilangan hasrat seksual
- Gugup dan gemetar, dingin atau tangan dan kaki berkeringat
- Mulut kering dan kesulitan menelan
Gejala kognitif stress, seperti berikut :
- Merasa khawatir
- Pelupa
- Kesulitan untuk fokus
- Menjadi pesimis
Tanda-tanda perilaku stres meliputi :
- Perubahan nafsu makan, seperti tidak makan atau makan terlalu banyak
- Menunda-nunda dan menghindari tanggung jawab
- Peningkatan penggunaan alkohol, obat-obatan atau rokok
- Menunjukkan perilaku seperti menggigit kuku, gelisah dan mondar-mandir
Stress terjadi berbeda pada beberapa orang. Pada beberapa orang lain tampaknya menghadapi rintangan yang dengan frustrasi. Beberapa orang bahkan tampaknya mengalami perkembangan dan gembira terhadap tantangan dari gaya hidup stres tinggi, seperti pada kepribadian ekstrovert.
Kemampuan untuk mentoleransi stres tergantung pada banyak faktor, termasuk kualitas hubungan, pandangan terhadap kehidupan, kecerdasan emosional, genetika dan lingkungan sosial keseharian.
Advertisements