Blog
Advertisement

Kehamilan Ektopik, Gejala dan Penyebabnya

Diposkan pada: Oleh: Pada Kategori: Kesehatan

Advertisement

Kehamilan ektopik merupakan sebuah kelainan pada proses kehamilan atau mengalami kondisi yang semestinya tidak terjadi, yaitu kehamilan yang terjadi di luar rahim. Mungkin banyak yang tidak mengetahui bahwa, kehamilan abnormal bisa terjadi bukan di rahim, melainkan pada bagian alat reproduksi wanita lainnya  atau bahkan di rongga perut.

Meskipun secara umum ciri-ciri hamil muda terasa sama dengan kehamilan normal, namun hal ini dapat menyebabkan permasalahan kandungan yang lebih serius jika terlambat ditangani.

Kehamilan Ektopik

kehamilan ektopikKehamilan kehamilan ektopik merupakan nama medis kehamilan yang terjadi di luar rahim. Tanda-tanda kehamilan abnormal ini terjadi karena pembuahan sel telur yang tidak melekat pada rahim, melainkan berada di tempat yang tidak semestinya seperti pada saluran telur, indung telur, leher rahim dan juga rongga perut. Keberadaan embrio yang tumbuh pada saluran telur, dikhawatirkan menyebabkan saluran telur mengalami pembengkakan dan pecah karena pertumbuhan embrio.

Resiko terjadinya kehamilan ektopik lebih tinggi dialami oleh seseorang yang mengalami kerusakan saluran telur radang perut, seperti usus buntu atau karena operasi rongga perut. Pemakaian IUD (spiral) juga dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik, meskipun peluang terjadinya hanya 1 dari 100 kehamilan.

Gejala Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik merupakan kondisi darurat dan membutuhkan penanganan medis secepatnya. Kondisi berbahay tersebut terjadi karena perdarahan pada rongga abdomen bukan perdarahan keluar. Berikut ini gejala yang timbul pada masa kehamilan berusia sekitar 6 – 10 minggu  :

  • Mengalami rasa sakit pada salah satu bagian panggul seperti gejala penyakit kista namun, terjadi secara tiba-tiba
  • Mengalami perdarahan pada organ kewanitaan, yang terjadi seperti sedang haid namun jadwal haid tidak teratur (tidak biasa)
  • Rasa nyeri yang terasa pada perut bagian bawah, seperti mengalami gangguan saat haid
  • Mual
  • Pingsan

Penyebab Kehamilan Ektopik

Besar kemungkinan kehamilan ektopik terjadi karena kondisi berikut :

  • Memiliki riwayat ektopik
  • Pernah melakukan operasi bedah di sekitar saluran telur (tuba falopi)
  • Pernah mengalami Diethylstiboestrol (DES) pada masa kehamilan
  • Kelainan kongenital pada tuba falopi
  • Terdapat riwayat penyakit seperti gonorrhea, klamidia atau penyakit menular seksual lainnya

Diagnosa Kehamilan Ektopik

Pemeriksaan kehamilan yang abnormal sering mengalami kesulitan, karena gejala dan tanda-tanda kehamilan ektopik yang bisa terjadi seperti kehamilan normal, sehingga pemeriksaan tersebut harus dilakukan dengan :

  1. USG  (ultrasonography) – Memeriksa adanya kerusakan tuba falopi dan perdarahan di luar uterus.
  2. Pengukuran hormon kehamilan – Kadar HCG (human chrionic gonadotopin) yang tidak mengalami peningkatan
  3. Melakukan sedikit pembedahan dengan menyayat sebagian kecil perut bawah perut (laparoskopi)

Apakah kasus kehamilan ektopik dapat bertahan?? Hal ini yang masih menimbulkan keresahan karena dalam kasus yang terjadi, harapan hidup untuk janin sangat kecil kemungkinannya. Namun dalam beberapa contoh kehamilan abdominal, janin bisa bertahan hingga masa persiapan persalinan yang harus dilakukan secara caesar.

Meskipun begitu terdapat berbagai pengobatan yang dilakukan setelah masa kehamilan ektopik ini, sehingga kehamilan ini tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Summary

Description
Kehamilan ektopik adalah kehamilan di luar rahim yang perlu diwaspadai, terhadap gejala dan penyebabnya yang dapat timbul di masa kehamilan
Author

Advertisements