Penyakit lupus merupakan salah satu penyakit autoimun yang dapat merusak bagian tubuh seperti kulit, sendi atau bagian tubuh lainnya. Penyakit ini terjadi karena adanya masalah dengan sistem kekebalan tubuh manusia. Hal ini terjadi karena antibodi dalam tubuh manusia yang bertugas melawan virus, bakteri dan kuman kewalahan dalam menghadapi mereka. Autoimum ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh ini tidak dapat membedakan antara bakteri ini dan jaringan antibodi.
Penyebab Lupus
Penyebab penyakit lupus memang belum diketahui secara pasti dan penyebab utamanya masih belum ditemukan secara jelas. Namun dari beberapa ahli meyakinkan bahwa adanya gen tertentu yang dibawa pada setiap orang yang dilahirkan. Gen ini lah yang menjadi penyebab dan mempengaruhi kerja sistem kekebalan tubuh dan antibodi yang mungkin dapat menyebabkan lupus. Selain itu ada faktor lain yang menjadi penyebab penyakit ini yaitu infeksi virus.
Gejala Penyakit Lupus
Gejala penyakit lupus mungkin berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, sesuai dengan sistem kekebalan tubuh masing masing penderitanya. Selain itu gejala ini tentu tergantung dengan tingkat dan seberapa parah penyakit ini menyerang tubuh seseorang.
- Mudah lelah atau mengalami kelelahan
- Nyeri dada saat mengambil napas dalam-dalam
- Ketidaknyamanan secara umum, gelisah, atau perasaan sakit (malaise)
- Demam tanpa penyebab yang jelas
- Rambut rontok
- Sariawan
- Sensitivitas terhadap sinar matahari
- Ruam kulit yang berbentuk seperti kupu kupu.
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Mata kering
Gejala Penyakit Lupus Yang Mempengaruhi Organ Tubuh
Gejala lain tergantung pada bagian mana dari tubuh dipengaruhi:
- Saluran pencernaan: nyeri perut, mual, dan muntah
- Otak dan sistem saraf: sakit kepala, mati rasa, kesemutan, kejang, masalah penglihatan, perubahan kepribadian
- Jantung: irama jantung yang abnormal (aritmia)
- Paru-paru: batuk darah dan kesulitan bernapas
- Kulit: warna kulit merata, jari-jari yang berubah warna saat dingin
Jenis Jenis Penyakit Lupus
Ada 4 jenis penyakit lupus yang dikenal di dunia medis, masing masing jenis memiliki karakteristik dan berbeda dengan yang lainnya.
Systemic lupus erythematosus
Systemic lupus erythematosus merupakan penyakit lupus yang paling umum menyerang masyarakat. Serangan tipe ini dapat berefek pada bagian tubuh atau organ manusia. Organ dan bagian tubuh yang terinfeksi dan berdampak adalah kulit, sendi, paru paru, darah dan ginjal.
Discoid lupus erythematosus
Discoid lupus erythematosus merupakan jenis penyakit lupus yang hanya menyerang bagian kulit. Gejalanya adalah adanya ruam pada kulit wajah, kulit kepala, dan leher manusia.
Neonatal lupus
Neonatal lupus merupakan salah satu jenis yang langka dimana menyerang bayi yang baru lahir karena bawaan gen atau antibody yang melekat pada ibunya.
Drug-induced lupus erythematosus
Jenis ini terjadi setelah mengkonsumsi obat obat tertentu yang tidak sesuai dengan darah tubuh.
Fakta Mengenai Penyakit Lupus
Ada beberapa fakta mengenai penyakit lupus yang harus diketahui oleh masyarakat umum:
- Lupus tidak ada hubungannya dengan gejala kanker, lupus adalah penyakit autoimun.
- Lupus tidak menular , bahkan melalui kontak fisik.
- 5 juta orang di seluruh dunia memiliki bentuk lupus .
- Lupus merupakan suatu penyakit ringan, namun secara kronis dapat membahayakan jiwa dan harus mendapat penanganan medis.
- Lupus berbeda dengan Hiv, walaupun beberapa ciri ciri hiv aids hampir sama dengan lupus. Perlu diketahui bahwa pada hiv sistem kekebalan tubuh kurang aktif, namun dalam lupus sistem kekebalan tubuh yang bekerja terlalu aktif.
- Penyakit ini lebih banyak menyerang wanita.
- Semua ras dapat terkena penyakit ini.
Pengobatan Penyakit Lupus
Pengobatan penyakit lupus dapat dilakukan dengan melakukan beberapa hal, namun secara pasti berbeda jenisnya berbeda juga perawatan dan pengobatan penyakit ini.
- Menggunakan krim kortikosteroid untuk lupus yang menyebabkan ruam.
- Menggunakan obat anti-inflamasi (NSAID) untuk nyeri sendi atau otot dan demam ringan.
- Menghindari kontak dengan sinar matahari langsung.
Keseimbangan fungsi hati dan organ tubuh lainnya dalam menjaga sistem kekebalan tubuh dapat mencegah penyakit ini. Dengan menerapkan dan mengkonsumsi makanan sehat akan membuat kita memiliki imunitas yang tinggi.
Advertisements